Lhokseumawe | MeuligoeAceh.Com,
Perubahan mendasar pada Asesmen Nasional (AN) adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan system pendidikan berupa input, proses dan hasil.
Hal itu disampaikan Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan dan kebudayaan Lhokseumawe Fauziah, S.HI., M.Pd. Selaku narasumber saat membuka kegiatan sosialisasi Asesmen Nasional (AN) serentak yang dihadiri oleh Kepala Sekolah dan Guru dari 4 SD di Kecamatan Banda Sakti yaitu SDN 2, 3, 5 DAN 13 di Aula SDN 2 Banda Sakti Lhokseumawe.Jumat (12/03/2021)
“Potret layanan dan kinerja dari setiap satuan pendidikan dari hasil asesmen nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan di Kota Lhokseumawe,” ujar ibu Fau sapaan akrab beliau.
Ibu Fau menjelaskan Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu: pertama, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi.
Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.
“Kedua, Survei Karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila yang berlandas keimanan dan bertakwa kepada Allah serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif,” kata Kasi Kurikulum.
Ketiga, lanjut Kasi Kurikulum, Survei Lingkungan Belajar yaitu untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Dijelaskan, Asesmen Nasional pada 2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid.
Sementara Kepala SDN 2 Banda Sakti Lhokseumawe Syarifah Hanum, S.Pd., M.Pd Selaku Panitia penyelenggara Asesmen Nasional (AN) serentak dan didampingi oleh Kepala SDN 3 Banda Sakti Nursiah, S.Ag., M.Pd Kepala SDN 5 Banda Sakti Agusliana, S.Pd dan Kepala SDN 13 Banda Sakti Hasmiati, S.Pd., M.Pd menjelaskan perbedaan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional yakni, Mode Ujian,
Jika pada Ujian Nasional siswa harus mengikuti ujian komputer dan ujian tertulis, pada Asesmen Nasional 2021 mereka akan diuji menggunakan sistem soal yang berlapis.
Dengan harapa, kegiatan sosialisasi Asesmen Nasional (AN) ini dapat meningkatkan kualitas Guru di empat sekolah nantinya yaitu SDN 2, 3, 5 dan 13 di Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe, program Asesmen Nasional yang menggunakan teknologi digital, harus disikapi oleh semua guru dengan meningkatkan kemampuan IT tim masing-masing. Sehingga dengan penguasaan teknologi tersebut akan mampu mengatasi permasalahan yang mungkin akan muncul.
“Sosialisasi ini merupakan upaya kepala sekolah SDN 2, 3, 5 dan 13 Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan. Oleh karena itu, program Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang menggunakan teknologi IT, harus disikapi oleh semua Guru dengan meningkatkan kemampuannya. Sehingga pada waktunya akan berjalan sesuai dengan program,” tutupnya.(*)