Pj. Bupati Simeulue Ahmadlya,SH berpakaian adat Aceh didampingi Pj. Sekda Asludin serta pejababat penting Pemda Simeulue foto bersama di gerbang Anjungan Simeulue PKA ke-8 Aceh Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, 04/11/2023.
Banda Aceh - Anjungan Kabupaten Simeulue bertemakan cengkeh dengan tampilan depan gerbang masuk atau Gapura Lobster ikon kebanggan masyarakat simeulue sehingga menjadi spot foto yang menarik para pengunjung dan juga dihiasi taman mini replika kapal ferry KMP Aceh Hebat -1 juga takala menarik di dalam anjungan terdapat berbagai macam anekah rempah yang telah di kelolah sehingga layak untuk di gunakan serta replika Ketel penyulingan minyak cengkeh, di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, 06/11/2023.
"Di tengah gemerlapnya Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, dan sejumlah lokasi pendukung lainnya, tenggelam dalam event megah yang akan membuat Anda terpesona dengan sejumlah tampilan yang di pelihatkan dari seluruh kabupaten dalam Provinsi Aceh.
Event lima tahunan yang mengangkat isu jalur rempah dengan tema "Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia" akan membawa Anda dalam perjalanan tiga lini waktu yang mengguncang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simeulue, Asmanuddin, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Panitia Pelaksana, membeberkan, "Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 yang akan diselenggarakan dari 4 hingga 12 November 2023, akan diberkahi dengan alokasi dana megah oleh Pemerintah Kabupaten Simeulue."
Tak hanya itu, Kabupaten Simeulue juga berpartisipasi dalam 9 perlombaan seru, termasuk Pawai Budaya Jalan Kaki, Kapal Hias, Pameran Anjungan, Pameran Ekonomi Rempah, dan banyak lagi.
Pertunjukan seni yang memukau, termasuk seni tutur nandong dan tari tradisional madidik, akan mempesona Anda. Dan jangan lewatkan Anjungan Kabupaten Simeulue yang memamerkan Tugu atau Gerbang Lobster, Pengobatan Ramuan (Rempah), dan Kain Wasra yang dihiasi motif cengkeh.
Asmanuddin juga mengajak seluruh masyarakat Simeulue di Banda Aceh untuk meramaikan Anjungan Kabupaten Simeulue di PKA 8. Dan satu pesan penting: mari jaga kebersihan dan dukung gerakan Go-green dengan tidak membuang sampah sembarangan. Bersama-sama, kita akan menjaga perhelatan budaya terbesar di Aceh ini. Terima kasih!"[]
