Kepala Bidang Dakwah Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh. |
Aceh - Sudah 19 tahun berlalu, kejadian gempa dan Tsunami yang melanda Aceh 2004 kala itu masi sangat tertanam jelas diingatan seluruh masyarakat Aceh. Kekuatan gempa yang luar biasa dan disusul lagi dengan gelombang 30 meter yang amat dahsyat di kawasan Aceh mampu meluruh lantahkan hampir seluruh wilayah Aceh saat itu. Musibah yang melanda Aceh kala itu sangatlah meninggalkan duka yang amat mendalam, seluruh wilayah Serambi Mekkah porak poranda habis diterjam Tsunami dan banyaknya masyarakat Aceh yang menjadi korban dari musibah Tsunami Aceh.
Musibah Tsunami yang mengakibatkan Aceh meluluhlantakkan harta benda, dan ribuan manusia kehilangan saudara, ratusan ribu nyawa kembali pada yang khalik. Seingga har ini kita masih berdoa’, berzikir dalam ke memperingati tragedi musibah Tsunami Aceh. Melalui momentum peringatan tersebut merupakan suatu upaya kita untuk mengingatkan diri dan juga publik atas musibah Tsunami Aceh agar terus siap siaga menghadapi potensi kejadian yang sama nantinya, terutama dalam meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.
Duka amat mendalam yang dirasakan akibat Tsunami yang dimana Aceh sudah hampir rata dengan tanah dan tersisa hanya beberapa bangunan yang bertahan, salah satunya Masjid Baiturahman. Jika dilihat dari kondisi Aceh kala itu sungguh memprihatinkan. Tetapi dengan semangat dan kekuatan masyarakat Aceh, Aceh perlahan bangkit dan bekerja sama membangun Aceh kembali dengan semangat solidaritas yang tidak memandang suku, ras, agama dan bangsa apapun, yang terpenting didalam situasi yang berat kita tetap bersatu untuk Aceh bisa bengkit dan ikhlas atas musibah yang terjadi pada Serambi Mekkah.
Hal itu juga membuktikan bahwa didalam kesedihan dan keterpurukan, kita mampu berkerja sama mengatasi hal terberat sekalipun, dan dilihat dari segi kekuatan batin juga Aceh sangat luar biasa, bukan hanya kembali membangun instruktur yang rusak tetapi juga mengobati luka batin akibat kehilangan keluarga maupun kerabat akibat musibah Tsunami tersebut. Pemerintah Aceh juga sangat bijak dalam menentukan langkah yang bijak dalam membangun kekuatan diri, mental, dan tetap menjaga kerukunan Aceh.
Tetapi dengan berjalannya waktu kita juga tetap harus tetap mengantisipasi kejadian bencana yang ada di Aceh, hal ini juga diminta pemerintah tidak tutup mata dengan kemajuan yang sudah ada di Aceh, musibah tidak ada yang tau dan kita sebagai masyarakat juga bisa mengantisipasi hal tersebut, banyak hal yang bisa dilakukan agar Aceh bisa terus maju tetapi tidak lupa untuk selalu waspada meski sudah 19 tahun berlalu, salah satunya dengan membangun sumber daya manusia dan intrastuktur jaga pendek dan jangka panjang dalam penanggulangan bencana.