Medan – Pengurus Serikat Perusahaan Press Provinsi Aceh melakukan Studi banding dengan SPS Medan dan PT Sumut Grahapena di Medan, Sumatra Utara, Jumat (26/01/2024).
Rombongan SPS Aceh dipimpin langsung oleh ketua SPS Aceh, Mikhtaruddin Usman, SE, turut hadir Ketua Bidang Hubungan Kelembagaaan SPS Aceh, Dahlan, ZA, Wakil Sekretaris SPS Aceh, Barlian, SH, Muhammad Nazar, Wakil Bendahara SPS Aceh Sayed Saiful dan sejumlah Pengurus SPS Aceh.
Studi banding di mulai dengan mengunjungi Kantor SPS Sumatra Utara di Jalan Sena nomor 96-98, Kota Medan Sumatra Utara.
Rombongan SPS Aceh diterima langsung oleh pengurus SPS Sumut. Ketua SPS Medan, H Farianda Putra Sinik SE, Sekretaris SPS Medan, Rianto SH MH, Bendahara, Asih Astuti MIKom, Wakil Ketua Hendrik Prayitno, Wakil Sekretaris Agus Salim Ujung, dan Wakil Bendahara Agus S Lubis.
Pertemuan berlangsung hangat dan akrab. Ada sejumlah hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, antara lain soal perkbangan Organisasi SPS, Pembinaan Perusahaan Media yang tergabung dalam SPS dan sejumlah hal lain yang berkaitan dengan perkembangan Organisasi Perusahaan Perss tersebut dan berakhir dengan penyerahan cedramata dari Ketua SPS Aceh, Mukhtaruddin Usman kepada SPS Medan yang diterima langsung oleh Ketua SPS Medan dan disaksikan oleh seluruh pengurus SPS Aceh dan SPS Medan.
Dalam perbincangan antara ketua SPS Aceh dan SPS Medan yang dibuka oleh Sekretaris SPS Medan, selain saling bertukar informasi perkembangan Organisasi perusahaan perss itu, pada kesempatan itu juga terjadi tanya jawab dan saling membagi pengalaman.
Ketua SPS Aceh, Mukhtariddin Usman mengatakan, kedatangannya ke Medan salah satu tujuannya adalah melakukan silaturrahmi dengan SPS Medan.
“Selaku adik, SPS Aceh sudah sepatutnya bertanya dan berkoordinasi dengan sang kakak,” kata Mukhtar.
Menurutnya apa saja yang dibahas dalam dua pertemuan tersebut akan menjadi ilmu yang paling berguna bagi SPS Aceh dan pengelola media masa di Aceh dan akan dilaksanakan prakteknya sepulang ke Aceh nanti.
“Sangat bangat banyak ilmu yang kita dapatkan dari para senior kita tadi, dan akan kita terapkan di Aceh nantinya,” ujar Mukhtar.
Sementara, Ketua SPS Medan, H Farianda Putra Sinik SE, dan seluruh SPS Medan menyambut baik kedatangan SPS Aceh dan siap berbagi ilmu dan pengalaman dalam soal pengelolaan Organisasi SPS.
“Kami sangat bahagia dengan kunjungan SPS Aceh ke Tempat kami ini, dan senantiasa pintu kantor SPS Medan Terbuka untuk SPS Aceh,” kata Farianda.
Selanjutnya Studi banding dilanjutkan PT Sumut Grahapena di Jalan Sisingamangaraja, Amplas tanjung Morawa, Medan. Rombongan SPS Aceh diterima langsung oleh Direktur PT Sumut Grahapena Khadfi SE, didampingi oleh Direktur Keuangan, Lili Mailisda, Pimred Sumut Pos, Asih Astuti dan Kepala Bagian Percetakan, Amir Machmud.
Dalam kesempatan tersebut banyak hal yang dibahasa oleh kedua unsur tersebut seputar dunia industri media massa.
Pembahasan yang turut dibicarakan antar lain, upaya “bertahan” keberlangsungan media massa Cetak dan optimalisasi media online yang terus berkembang dan sejumlah soal tentang kerjasama dengan pihak ketiga.
Tidak dapat dimunafikan, industri media cetak kian melemah dan tidak sedikit yang berujung pada harus “gulung” tikar (bangkrut).
Iklim industri media cetak yang kian hari terus rontok juga telah mengakibatkan sektor percetakan harus terhenti, akibat minurunnya bahan cetakan.
Maka, sejumlah inesiatif harus dilakukan demi mencegah pemborosan dan menunjang bergulirnya roda mesin percetakan berjalannya industri media cetak.
“Berbagai upaya untuk bertahan sudah dan sedang kita lakoni, dengan tujuan memperkecil pengeluaran, namun pelayanan kepada pembaca tetap harus dapat berlangsung secara rutin dan teratur,” kata Direktur Grahapena Medan, Khadafi, yang saat itu turut didampingi oleh Pimred Sumut Pos, Asih Astuti.
SPS Medan dan Grahapena optimis, jika, media cetak akan tetap ada, meski ancaman datang bertubi -tubi sejalan dengan bergulirnya waktu dan perkembangan teknologi dunia digitalisasi.
Organisasi Perusahaan Pers (SPS) Medan maupun Grahapena, berharap studi banding yang dilaksanakan SPS Aceh ini, dapat menjadi solusi jitu bagi teman teman pengelola media di Aceh dengan tetap mengedepankan profesionalitas jurnalisnya dan tetap menjalankan sekaligus media cetak, meningkatkan kualitas rubrik, tampilan sesuai dengan perkembangan zaman.[]