BANDA ACEH - Setelah sebelumnya melakukan trial pengiriman lobster ke Pulau Jawa, lkali ini PEMA-LAMI KSO berhasil merambah pangsa ekspor ke negara tujuan Malaysia pada Jum'at (23/2/24).
Pengiriman kali ini dengan kuantiti sebanyak 2 koli melalui jalur udara dan menggunakan maskapai Air Asia dari bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh besar menuju Kuala Lumpur Internasional Airport, Malaysia.
"Insyaallah debut perdana ekspor ini akan membuka peluang bagi komoditi perikanan Aceh khususnya jenis lobster untuk dapat terus berkembang menuju pangsa ekspor dan akan terus melibatkan nelayan lokal Aceh untuk memenuhi supply yang dibutuhkan PEMA-LAMI KSO ke depan", jelas Reza Irwanda selaku Project Manajer PEMA-LAMI KSO.
Ekspor perdana ini juga menjadi titik awal bagi PEMA-LAMI KSO untuk kemudian melakukan ekspor produk-produk hasil laut Aceh ke negara lain dalam waktu dekat.
Perlu diketahui PEMA-LAMI KSO adalah Kerja Sama Operasi antara PT Pembangunan Aceh (PEMA) Perseroda dan PT Laot Aceh Marina Indonesia di sektor perikanan. PEMA-LAMI KSO sebelumnya telah berhasil mengimkan hasil laut Aceh seperti jenis ikan Cakalang & Baby Tuna beku ke pulau Jawa sebanyak 483.000 kg (483 ton), dan kemudian dilanjutkan dengan pengiriman produk hasil laut Aceh dengan jenis lobster ke pasar lokal sebanyak 4 koli dengan tujuan ke provinsi Jakarta dan Banten.
Pada ekspor perdana ini PEMA LAMI KSO mendapat dukungan penuh dari PT Integrasi Aviasi Solusi (sebelumnya bernama PT Angkasa Pura Kargo) dan PT Angkasa Pura II (Persero) Aceh Besar.
"Kita harap PEMA-LAMI KSO agar dapat terus memajukan sektor perikanan Aceh agar kedepan dapat mengirim hasil laut daerah kita untuk diekspor ke negara-negara lain. Dan juga kita harap tidak hanya hasil laut, namun juga komoditi-komoditi lain dapat dikirimkan langsung dari Aceh", ujar Azmullah Alfajri selaku Station Manager PT. Integrasi Aviasi Solusi.
Dirut PT PEMA, Ali Mulyagusdin mengapresiasi PEMA-LAMI KSO atas kegiatan ekspor Lobster perdananya ke Kuala Lumpur, Malaysia.
" Alhamdulillah, ini buah dari kerja keras berbagai pihak. Potensi hasil laut Aceh ini, harus kita manfaatkan sebaik baiknya".
Menurutnya ekspor ini juga didukung infrastruktur konektivitas berupa Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar. Ini memberikan angin segar ekspor dari Aceh ke negara tujuan ekspor di Asia yang lainnya.[]