Takengon - Penjabat Bupati Aceh Tengah, Ir. T. Mirzuan, MT, mengukuhkan anggota Majelis Adat Gayo (MAG) Aceh Tengah Pergantian Antar Waktu (PAW) masa bakti 2020-2024. Acara pengukuhan ini berlangsung di Gedung Ummi Pendopo Bupati Aceh Tengah pada Rabu (21/02/2024).
Dalam acara tersebut, beberapa anggota MAG Aceh Tengah PAW juga telah ditetapkan, antara lain Bentara Linge sebagai Wakil Ketua I, Alhuda sebagai Ketua Bidang Pusaka/Pembinaan Khasanah Adat, dan Muzakir, S. Ag sebagai Anggota Bidang Pusaka/Pembinaan Khasanah Adat.
Mirzuan menyampaikan bahwa pengukuhan ini bukan hanya sebagai wujud keberlanjutan tradisi dan budaya, tetapi juga sebagai simbol dari kebersamaan dan semangat gotong royong dalam membangun daerah Kabupaten Aceh Tengah. Dia menekankan pentingnya peran MAG dalam menjaga dan melestarikan budaya Gayo.
"Dengan pengukuhan ini, anggota MAG yang baru memiliki peran penting bagi masyarakat, antara lain dalam menjaga nilai-nilai luhur dan tradisi," ungkap Mirzuan. Dia juga mengajak anggota MAG untuk menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi dan berkomitmen untuk mempertahankan identitas dan kearifan lokal.
Mirzuan menyoroti tantangan masa kini yang mungkin berbeda dengan masa lalu, tetapi semangat untuk mempertahankan identitas dan kearifan lokal tetap menjadi fokus utama. Dia berkomitmen untuk terus mendukung dan bekerja sama dengan MAG, menciptakan sinergi positif dalam menjaga keberagaman budaya sebagai kekayaan yang memperkuat fondasi pembangunan daerah.
Acara pengukuhan ini juga menjadi momen untuk merefleksikan capaian sebelumnya dan merumuskan langkah-langkah strategis ke depan. Mirzuan mengajak anggota MAG untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan kehidupan masyarakat Aceh Tengah serta menjaga dan melestarikan adat istiadat Gayo.
"Selamat kepada anggota MAG Aceh Tengah yang telah dikukuhkan, semoga amanah ini dapat dijalankan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh Tengah," tutup Mirzuan dengan harapan agar pengukuhan ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi keberlangsungan budaya dan pembangunan daerah.(Fasya Harsa/Diskominfo)