Banda Aceh – Balai Besar Pengawas Obat dan makanan (BBPOM) Aceh mengintensifkan pemantauan dan pengawasan terhadap pangan jajanan berbuka puasa di Banda Aceh. Hal ini guna memastikan pangan yang dikonsumsi masyarakat aman dan bebas dari bahan berbahaya.
“Keamanan jajanan berbuka Ramadan 1445 H harus kita kawal jangan ada yang jual boraks,” jelas kepala BBPOM Aceh, Yudi Noviandi.
Berbagai kegiatan menjelang waktu berbuka di bulan Ramadan kerap dilakukan masyarakat, tidak terkecuali di kota Banda Aceh.
Salah satunya adalah berburu panganan untuk berbuka puasa atau populer dengan sebutan takjil. Namun, berbagai penganan yang dijual tersebut perlu dipastikan kualitas makanan yang baik dan layak guna menjamin keamanan dan kenyamanan bagi konsumen.
Yudi menyampaikan, BBPOM Aceh bekerja sama dengan lintas sektor melakukan pengawasan terhadap pangan jajanan dan takjil untuk memastikan pangan tersebut terbebas dari tiga cemaran, yakni cemaran kimia, fisika dan biologi serta sesuai dengan norma agama yang berlaku.
“Kami melakukan pengawasan rutin ke berbagai tempat penjualan takjil di seluruh provinsi Aceh dengan harapan dapat menjamin pangan yang akan dikonsumsi masyarakat tidak mengandung bahan berbahaya yang membahayakan kesehatan,” tuturnya.
Ketua Tim Komunikasi Informasi dan Edukasi BPOM Aceh, Endang Yuliawati, menambahkan, masyarakat harus cerdas dalam memilih dan mengonsumsi pangan jajanan berbuka di bulan puasa.
“Kami mengimbau kepada pedagang untuk menjual makanan yang halal, aman dan sehat serta memberikan manfaat bagi yang akan mengonsumsinya,” pintanya.
Endang berharap masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dengan selalu mengecek kemasan, label, izin edar dan kedaluwarsa sebelum membeli dan mengonsumsi makanan. (InfoPublik/red)