BI : Inflasi Aceh Bulan Februari 2024 Mencapai 2,33%(yoy)

Editor: Syarkawi author photo

KPwBI Provinsi Aceh, Rony Widijarto saat Bincang Bincang Media Bulan Maret di Kota Banda Aceh, Kamis (7/3/2024). Foto dokumentasi Meuligoeaceh.com.


Banda Aceh - Bank Indonesia Provinsi Aceh melakukan kegiatan Bincang Bareng Media (BBM) pertama di tahun 2024. 

Adapun pembahasannya terkait perkembangan ekonomi provinsi aceh, pengembangan digitalisasi sistem pembayaran provinsi aceh serta pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif dan Syariah Provinsi Aceh.

Rony Widijarto selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh menyatakan berkat koordinasi dan sinergi yang kuat antara Pemda dan Lembaga terkait, inflasi Aceh pada Februari 2024 mencapai 2,33% (yoy) atau 0,71% (mtm). Di tengah penambahan kota IHK baru dan perubahan tahun dasar.

Realisasi inflasi tersebut masih berada pada target inflasi nasional 2,5±1%. Inflasi bulanan utamanya didorong oleh komoditas utama seperti cabai merah, ikan dencis, daging ayam ras, minyak goreng, dan beras.

Untuk mendorong stabilitas inflasi pangan, telah diterbitkan Surat Gubernur Nomor 530/4865 berkaitan dengan intensifikasi pelaksanaan kegiatan pengendalian inflasi Aceh yang berupa arahan untuk melaksanakan langkah strategis pengendalian inflasi jangka pendek yaitu realokasi lokasi dan insentifikasi di kawasan pasar strategis. 

“Selain kegiatan operasi pasar, kerja sama antar daerah penting dalam rangka menjamin kesinambungan pasokan antar daerah untuk mendukung pencapaian inflasi yang rendah dan stabil dan peran aktif Pemda untuk mempercepat implementasi, dan atau memfasilitasi kerja sama antar daerah, semakin diperlukan yang didukung dengan ketersediaan anggaran APBD yang memadai.” ujar Rony kepada awak media di Ivory Coffee and Resto di Setui,Banda Aceh, Kamis, 7 Maret 2024.

Lebih lanjut, kata Rony, Pertumbuhan Ekonomi Aceh pada 2024 diprakirakan berada pada range 4,07 - 4,57 (%yoy). Sementara, inflasi Full Year 2024, diprakirakan berada pada kisaran 2,5±1% (yoy). Pertumbuhan ekonomi secara umum didorong oleh LU Pendukung seperti Industri Pengolahan, Akmamin, dan Jasa keuangan, serta penguatan ekspor luar negeri. Terdapat 3 upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh yaitu strategi hilirisasi sektor pertanian dan pengembangan sektor pariwisata, Mendorong investasi di sektor potensial serta akselerasi pengembangan UMKM & Ekonomi Syariah.

Sedangkan pada tahun 2023 Ekonomi Aceh tumbuh 4,23% (yoy), sedikit meningkat dari tahun 2022 yang tumbuh 4,21% (yoy). Namun pertumbuhan tersebut masih di bawah Nasional (5,05% yoy). 

Peningkatan pertumbuhan ekonomi Aceh pada tahun 2023 didukung oleh peningkatan kinerja LU Pertanian khususnya subsektor perkebunan. Selain itu, pertumbuhan juga didorong oleh pemulihan mobilitas pasca Covid yang tercermin dari pertumbuhan pada LU Perdagangan dan LU Transgud. 

Lebih lanjut, pembangunan PSN sepanjang tahun 2023 yang mendorong LU Kontruksi juga berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi Aceh di tahun 2023. Sementara dari sisi penggunaan, pertumbuhan didorong oleh Konsumsi Rumah Tangga, PMTB, dan Konsumsi Pemerintah. 


* Pembayaran Melalui QRIS dan UMKM *

Rony Widijarto juga secara intensif mendorong digitalisasi sistem pembayaran di Provinsi Aceh dan  Jumlah pengguna QRIS per Januari 2024 di Provinsi Aceh telah meningkat hingga 520.013 user, bertambah 6.595 dari bulan sebelumnya. 

" Bank Indonesia terus bersinergi dengan PJP melalui berbagai strategi untuk meningkatkan perluasan akseptasi QRIS, baik dari sisi pengguna maupun merchant,"ujar Rony.

Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah peresmian Ekosistem Pembayaran Digital Pelabuhan Balohan Kota Sabang yang dilakukan dalam serangkaian acara Sabang Marine Festival 2024, yaitu elektronifikasi/digitalisasi transaksi keluar-masuk pelabuhan menggunakan UE chip-based & QRIS, serta pembelian tiket kapal dan tenant UMKM menggunakan QRIS. 

Bank Indonesia Provinsi Aceh juga bersinergi dengan perbankan/PJP dan Pemda akan terus mendorong peningkatan pemahaman masyarakat melalui edukasi, sosialisasi, dan juga mendorong perluasan dan percepatan akuisisi QRIS pada berbagai sektor, antara lain UMKM (klaster Warung Kopi, Barbershop, dsb.); mendukung Pariwisata (tiket masuk destinasi wisata, museum, tiket kapal penyeberangan, penjual souvenir, dsb.); sosial keagamaan (zakat, sodaqoh, infaq, masjid, dsb.); dan lingkungan Pendidikan (koperasi mahasiswa, UKT, dsb). 

“Perluasan experience QRIS kepada masyarakat menjadi penting dalam rangka menyambut kunjungan tamu Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut pada September 2024”, ujar Rony.


* Keuangan Inklusif dan Syariah Provinsi Aceh *

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Rony Widijarto juga mendorong pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif, dan Syariah di Provinsi Aceh, dilaksanakan berbagai kegiatan  diantaranya, FGD Temu bisnis BI- PT PEMA- Perbankan dan Pemetaan UMKM Potensial ekspor dan Pembiayaan, Aceh Fashion Collaboration, Pelatihan Tenun Gampung Nusa dan Songket, Pengembangan Sistem Irigasi Tetes dan Pengembangan Rice Milling Unit (RMU) di Provinsi Aceh, Pengembangan Rumpon Berbahan Ijuk.

Lebih lanjut, ucap Rony, pada tanggal 6 Maret 2024 telah dilaksanakan kegiatan Festival Meukat Halal dalam rangka Road to Festival Syariah Sumatera 2024. Kegiatan terdiri dari sosialisasi sertifikat hal oleh LPPOM MPU Aceh dan Satgas Halal Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, Pendampingan Sertifikasi Halal bagi pelaku usaha yang menjadi peserta kegiatan serta Pelatihan kepada Pendamping Produk Halal (PPH).

Pelaksanaan BBM juga turut dihadiri oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indoensia Provinsi Aceh (Prabu Dewanto), Kepala Tim Perumusan KEKDA (Hendy Hadiyan), Kepala Tim Kebijakan Sistem Pembayaran (Rachmat Ryanto) serta rekan-rekan mitra jurnalis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini