Banda Aceh - Polresta Banda Aceh selama 15 hari kedepan melaksanakan kegiatan itikaf. Sebuah kegiatan yang digagas oleh Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli sejak meniti tugas di tahun ke dua pada Polresta Banda Aceh.
Kegiatan itikaf merupakan program yang digagas oleh Kapolresta Banda Aceh untuk dilaksanakan seluruh personel. Pada Ramadhan 1445 H ini, KBP Fahmi melibatkan 250 personel guna mengetahui bagaimana kegiatan yang dilasanakan dalam itikaf tersebut, salah satunya fardhu kifayah.
Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan pengetahuan agama dan skill tentang pelaksanaan Fardhu Kifayah bagi warga persoel Polresta Banda Aceh. Selain itu, mempersiapkan kemampuan dalam melaksanakan fardhu kifayah bagi warga untuk yang meninggal nantinya.
Peserta itikaf yang hadir dan mengikuti kegiatan selama tiga hari sebanyak 50 orang yang berasal dari seluruh Fungsi dan Polsek jajaran Polresta Banda Aceh. Dalam kegiatan ini, peserta diberikan materi yang terdiri dari teori dan praktek pelaksanaan fardhu kifayah yang dipandu oleh instruktur Aiptu M Iqbal, Kanit Sabhara Polsek Ulee Lheue.
Aiptu M Iqbal selaku instruktur pelatihan bilal mayit menyampaikan peserta diharapkan benar-benar mengikuti pelatihan ini, sebab melaksanakan fardhu kifayah terhadap jenazah menjadi kewajiban bagi setiap ummat Islam yang dapat diwakili oleh seorang bilal mayit.
Kegiatan ini kita laksanakan untuk kepedulian kita antar sesama muslim. Tidak hanya pelatihan fardhu kifayah saja, kita telah laksanakan pengajian I’tikaf bulan Ramadhan 1445 H/ 2024 M dan kegiatan keislaman lainnya.
“Semoga kegiatan yang kita laksanakan ini akan bermanfaat bagi peningkatan pemahaman keislaman yang pada akhirnya akan berdampak pada semangat hidup dan motivasi untuk selalu berbuat baik antar sesama” ucap M Iqbal, Sabtu (16/3/2024).
Kanit Sabhara Polsek Ulee Lheue mengatakan pelatihan fardhu kifayah bilal mayit adalah “Pekerjaan untuk mengurus jenazah yang merupakan pekerjaan berat, tapi yakinlah kalau dikerjakan dengan penuh keikhlasan, Allah SWT akan membalas berlipat ganda pahala dan kebaikan, karena bila terlaksana fardhu kifayah itu terlepas dosa warga muslin disekitarnya. Rasa berat hanya kita rasakan di minggu-minggu awal saja, namun jika sudah sering maka akan terasa ringan, bahkan seperti menjalankan aktivitas hidup seperti biasa saja,”
“Selain itu pelatihan seperti ini adalah sebagai bekal ilmu dalam menghadapi bila ada yang meninggal dunia. Seperti anggota keluarga, tetangga dan saudara muslim lainnya, setidaknya membantu, menghilangkan kelangkaan pengetahuan bilal mayit di setiap desa. Jika suatu desa tidak ada yang bisa dan mampu melaksanakan pelaksanaan fardhu kifayah jika ada warga yang meninggal, itu menjadi masalah bersama rakyat. Oleh karena itu, kepedulian kita tentang itu harus kita cermati secara baik. Sehingga Polresta Banda Aceh ini dapat memiliki bilal mayit secara permanen dan ada pola regenerasi kedepannya.” Ujarnya.
Diharapkan, peserta kedepannya bisa lebih terampil dan benar dalam melaksanakan fardu kifayah. Untuk menyamakan persepsi tentang penanganan dan pelaksanaan fardhu kifayah sekaligus untuk mengantisipasi kekeliruan yang mungkin terjadi.[]