Pada tradisi meugang menyambut bulan suci ramadhan 1445 H, Kota Sabang telah melakukan pemotongan ternak, dengan rincian 76 ekor sapi dan tiga ekor kerbau.
Sabang - Pada tradisi meugang menyambut bulan suci ramadhan 1445 H, Kota Sabang telah melakukan pemotongan ternak, dengan rincian 76 ekor sapi dan tiga ekor kerbau.
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan, meugang merupakan tradisi masyarakat Aceh menyambut bulan suci Ramadan, begitu pula halnya di Kota Sabang setiap tahun.
"Kita lihat, tahun ini permintaan daging di Sabang cukup tinggi, ada beberapa pedagang sudah membuka lapak mulai 6 Maret 2024 hingga meugang ke dua hari ini. Permintaan yang tinggi ini menandakan bahwa ekonomi masyarakat dalam kondisi stabil bahkan mungkin mengalami peningkatan," kata Pj Wali Kota, Senin (11/3).
Kemudian dikatakan, pedagang daging musiman juga menjadi ciri khas meugang di Aceh. Keunikan meugang di Sabang sendiri juga terlihat dari ramainya pedagang sayur dan bumbu yang turun ke pinggir jalan.
"Walaupun di pasar saat ini kondisinya sangat ramai, kita tetap pastikan pelaksanan meugang berjalan dengan tertib, dengan menurunkan petugas untuk pengamanan pelaksanaan meugang dalam dua hari ini," tambahnya.
Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Sabang, Hariadi mengatakan, pada meugang puasa kali ini keseluruhan terdapat 76 ekor sapi dan tiga ekor kerbau yang dipotong.
"Dari tanggal 6 sampai 10 Maret meugang pertama, sudah ada 50 ekor sapi dan dua ekor ekor kerbau yang dipotong. Kemudian pada meugang ke dua tanggal 11 Maret 2024 menyusul 26 ekor sapi dan satu ekor kerbau, Jadi ada total 79 ekor ternak yang dipotong," jelasnya.
Hariadi menjelaskan, kualitas daging terjamin bagus, karena pihaknya sudah memeriksa dengan seksama, mulai dari surat kesehatan ternak, dan kondisi ternak baik sebelum maupun sesudah dipotong.
Meski pada pemotongan pertama terdeteksi fasciola hepatica/cacing hati pada ternak, namun dipastikan pemotongan selanjutnya daging yang dipotong terbebas dari cacing hati.
"Semua ternak tersebut, tentunya sudah Kami cek sebelum maupun sesudah disembelih, walaupun ada ditemukan cacing hati pada meugang pertama, tapi Alhamdulillah ternak lainnya dalam kondisi sehat. Meugang ke dua ini Kami juga tidak menemukan cacing hati pada sapi maupun kerbau, Insyaallah semuanya sudah aman," ujarnya.
Dia menambahkan, terkait harga daging pada meugang pertama dan ke dua ini berkisar Rp 190 ribu-Rp 200 ribu per kilogramnya. Sementara jumlah pedagang, pada meugang pertama terdapat 29 orang, sedangkan meugang ke dua, jumlah pedagang hanya 26 orang.[]