Kadisdik Dayah Aceh Besar Hadiri Tasyakuran Perpisahan Santri Dayah Al-Muhajirin

Editor: Syarkawi author photo

 Kadisdik Dayah Aceh Besar Abubakar SAg, menerima cendera mata yang diberikan oleh Ketua Yayasan Dayah Al-Muhajirin Tgk H Mohd Faisal Amin pada acara Tasyakuran dan Perpisahan Santri Kelas VI Dayah Al-Muhajirin di Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, Selasa, 28 Mei 2024.

KOTA JANTHO - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Dayah Kabupaten Aceh Besar, Abubakar S.Ag., menghadiri acara Tasyakuran dan Perpisahan Santri Kelas VI Dayah Al-Muhajirin di Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (28/5/2024).

Kegiatan yang dihadiri oleh Kakan Kemenag Aceh Besar H Saifuddin SE, Tgk Ahmada, Forkopimca Kuta Baro, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya tersebut, diwarnai dengan pelantikan pengurus Alumni Dayah Al-Muhajirin, penyematan selempang, serta penyerahan cindera mata.

Pada kesempatan itu, Kadisdik Dayah Abubakar mengungkapkan rasa bangganya terhadap perkembangan Dayah Al-Muhajirin selama enam tahun terakhir. Ia memuji pengelolaan administrasi dan kegiatan belajar mengajar di dayah tersebut yang dinilai luar biasa dan bebas dari pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

"Pemerintah daerah sungguh sangat bangga dengan perkembangan Dayah Al-Muhajirin dalam jangka enam tahun ini. Pengelolaan administrasi dan proses belajar mengajarnya sangat luar biasa, tidak pernah ada pelanggaran HAM dan lain sebagainya. Hal ini perlu dipublikasikan, bukan hanya kepada pemerintah tapi juga kepada masyarakat. Semoga dayah ini tetap bersinar dan terus berkembang, minimal setara dengan pondok pesantren di Jawa yang sudah maju," ujarnya.

Selain itu, Abubakar berpesan kepada para santri yang telah menyelesaikan pendidikan di Dayah Al-Muhajirin agar menjadi kebanggaan bagi orang tua, nusa, dan bangsa. Ia menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai pemimpin masa depan.

"Kami berpesan kepada anak-anak yang telah menimba ilmu di sini, jadilah kalian kebanggaan bagi orang tua, nusa, dan bangsa. Di pundak kalianlah masa depan kita. Mungkin 10 atau 20 tahun ke depan, kalian yang akan menjadi camat, kepala dinas, bupati, wakil bupati, bahkan gubernur. Saat itu, kalianlah yang akan menjalankan pemerintahan. Kami yang sekarang bertugas mungkin 10 tahun lagi sudah pensiun," katanya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Dayah Al-Muhajirin Tgk H Mohd Faisal Amin menekankan, pentingnya akhlak dan adab dalam kehidupan sehari-hari, serta menegaskan kewajiban menuntut ilmu bagi setiap individu. Beliau menyampaikan bahwa para santri yang telah menyelesaikan pendidikan di dayah harus terus melanjutkan kegiatan belajar dan mengamalkan apa yang telah mereka pelajari.

"Para santri yang sudah tamat dari dayah harus melanjutkan kegiatan sebagaimana yang dilakukan di dayah. Pendidikan dayah harus dilanjutkan," ujar Tgk H Mohd Faisal Amin

"Ilmu harus dicari dan diamalkan, tidak hanya berhenti pada tahap pendidikan selama di dayah," tambahnya.

Dalam pesannya, Tgk H Mohd Faisal Amin juga menekankan bahwa ilmu pengetahuan merupakan fondasi penting dalam membentuk akhlak dan adab yang baik. "Ilmu tanpa akhlak dan adab tidak akan membawa manfaat bagi individu maupun masyarakat. "Oleh karena itu, kami selalu mendorong para santri untuk terus belajar dan mengamalkan ilmu yang mereka dapatkan di dayah," tutupnya.(**)

Share:
Komentar

Berita Terkini