Banda Aceh - Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh), Yudi Noviandi, membuka secara langsung kegiatan bimbingan teknis (bimtek) pendampingan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) di ruang pertemuan Hotel Diana.
Kegiatan ini diikuti oleh 24 peserta perwakilan dari pelaku usaha UMKM se-Aceh dan merupakan salah satu bentuk keberpihakan BPOM Aceh terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang menjadi salah satu tonggak penting dalam pembangunan Indonesia.
Sektor UMKM memiliki peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Jumlah sektor ini sangat besar sehingga mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah serta memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja.
“Pemerintah menilai sangat penting untuk mengawal pemulihan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. Bantuan modal saja tidak cukup; pelaku usaha memerlukan pendampingan secara konkret, sehingga diadakan fasilitator pangan dalam pendampingan pelaku usaha,” ujarnya.
Yudi menyampaikan bahwa saat ini pelaku usaha tidak perlu menggunakan calo untuk mendaftarkan produk ke BPOM Aceh, karena BPOM Aceh akan melakukan pendampingan baik secara langsung maupun melalui aplikasi dan media daring.
“Bimbingan teknis ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan bagi pelaku usaha dalam memperoleh izin penerapan CPPOB, sampai dengan mendapatkan izin edar produk, yang juga merupakan langkah dari proses pendampingan UMKM,” tambah Yudi.
Harapannya, bimtek ini dapat meningkatkan pendampingan pelaku usaha UMKM secara intensif di sarana produksi hingga memperoleh sertifikat CPPOB, sehingga dapat mewujudkan UMKM pangan yang aman, bermutu, dan berdaya saing. (InfoPublik/red)