Untuk menguatkan kolaborasi, Disbudpar Aceh menggelar sosialisasi penguatan kelembagaan kepariwisataan yang melibatkan para pelaku Asosiasi Usaha Pariwisata Indonesia (ASPPI). Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar pemerintah dalam menyambut PON ke-XXI itu berlangsung di Seventeen Hotel, Kota Banda Aceh, Kamis, 13 Juni 2024.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal melalui Kepala Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan, Ismail, mengatakan, pelaksanaan PON dibutuhkan juga kontribusi pelaku pariwisata seperti agen travel, perhotelan dan sebagainya. Mereka diminta menerapkan harga yang wajar sehingga memberikan kenyamanan bagi tamu.
“Jangan sampai karena memang orang-orang lagi butuh banyak hotel sehingga diberikan harga mahal, kami berharap pihak hotel bisa bersikap bijak. Dan juga bagaimana perlakuan teman-teman dalam memuliakan tamu harus memberikan kenyamanan kepada tamu yang akan datang nantinya,” kata Ismail.
Ismail berharap pelaksanaan PON ke-XXI dapat memberikan dampak bagi pelaku wisata serta menumbuhkan ekonomi masyarakat. Selain itu, Pemerintah Aceh juga akan terus mempromosikan berbagai destinasi untuk mendatangkan wisatawan.
“Temen-temen di sini yang berasal dari pemandu wisata, travel agent, pihak perhotelan sehingga diharapkan bisa untuk mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah Aceh sehingga menghasilkan multiplier effect,” jelas Ismail.
Ketua ASPPI DPD Aceh, Aznawi Awi, mengatakan, pihaknya siap mendukung PON ke-XXI dan akan mengambil peran dengan menfaatkan program redcap dan paket yang akan ditawarkan untuk menyambut para tamu PON.
“Ini sebuah peluang bagi kita semua, saat ini semuanya sudah siap, baik program maupun paket yang kita tawarkan, saat ini kami masih menunggu update terbaru dari bidang akomodasi PON,” kata Aznawi.
“Karena itu teman-teman semuanya banyak hal yang akan kita lakukan bersama untuk itulah kita perlu berkolaborasi untuk mengembangkan pariwisata Aceh bahwa semangat kita adalah never stop fighting for Aceh tourism because we are tourism souldie,” jelasnya.[]