Dinkes Aceh Adakan Workshop Kebugaran Jasmani Bagi Semua Kelompok Usia

Editor: Syarkawi author photo


dr. Firly Ratsmita, Sp.Ok, Spesialis Kedokteran Okupasi pada Pelayanan Spesialistik dan Rujukan, RSUDZA Banda Aceh, Salah satu narasumber yang memberikan materi pada Workshop Kebugaran Jasmani Bagi Semua Kelompok Usia, yang berlangsung di Banda Aceh pada Selasa (16/07/2024).

dr. Firly Ratsmita, Sp.Ok, Spesialis Kedokteran Okupasi pada Pelayanan Spesialistik dan Rujukan, RSUDZA Banda Aceh, Salah satu narasumber yang memberikan materi pada Workshop Kebugaran Jasmani Bagi Semua Kelompok Usia, yang berlangsung di Banda Aceh pada Selasa (16/07/2024).

BANDA ACEH -- Dinkes Aceh mengadakan workshop kebugaran jasmani bagi semua usia yang berlangsung di gedung Bapelkes Aceh pada Selasa, 16 Juli 2004. Workshop ini diikuti oleh 50 peserta dari dari lintas program dan lintas sektor terkait, termasuk perwakilan dari 22 SKPA di lingkup Pemerintah Aceh.

Workshop bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pentingnya kebugaran dan olahraga yang terpola, teratur dan terukur bagi pekerja, khususnya untuk ASN di lingkup pemerintah Aceh. Juga dalam rangka meningkatkan kesadaran pekerja dan masyarakat terkait aktivitas fisik untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara terpadu dan menyeluruh.

Workshop ini menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten. Mereka berasal dari Dinas Kesehatan Aceh dan juga dari Organisasi Profesi, RSUDZA, Dosen Poltekkes Aceh.

Salah satu narasumber yang memberikan materi, dr. Firly Ratsmita, Sp.Ok, Spesialis Kedokteran Okupasi pada Pelayanan Spesialistik dan Rujukan, RSUDZA Banda Aceh, menyebutkan bahwa jika tindakan preventif (pencegahan) pasti akan lebih baik dari baru bergerak untuk mengobati jika seseorang sudah jatuh dalam kondisi sakit.

"Kita perlu tetap sehat untuk meningkatkan kinerja dan produktifitas kita saat bekerja. Bayangkan jika kita stroke pada saat usia produktif", kata Firly Ratsmita.

Menurut Firly, tidak ada yang peduli sama kita ditempat kerja saat kita sakit, sehingga kita sendiri yang perlu menjaga diri kita agar tetap sehat saat bekerja.

"Jika kita jatuh sakit parah dalam waktu yang lama pada usia empat puluhan tahun misalnya, yang tidak memungkinkan lagi bagi kita untuk bekerja, tempat kita bekerja, bisa saja memberhentikan kita, atau memaksa kita untuk mengambil pensiun dini, jika ini yang terjadi, siapa yang peduli terhadap kita?", tanya dr. Firly Ratsmita.

"Kalau kita tetap sehat dan bugar, kalaupun kita misalnya karena satu dan lain hal, misalnya saja, dikeluarkan dari tempat kerja, kita masih bisa mendapatkan pekerjaan baru jika kita masih sehat. Bahkan kita bisa memanfaatkan nilai lebih seperti pengalaman kerja ditempat lama untuk mendapatkan pekerjaan yang baru.

Ia menambahkan salah satu kunci untuk mendapatkan kebugaran fisik yang prima adalah dengan latihan fisik secara terpola, teratur dan terukur.

Untuk mencapai tujuan tersebut, ada sejumlah strategi yang bisa diterapkan ditempat kerja untuk meningkatkan aktivitas fisik pegawai. Seperti membangun budaya kesehatan ditempat kerja dan juga perlu adanya dukungan aktif dari pimpinan tempat kita bekerja.

Selain itu juga dengan mengembangkan kerjasama dan bermitra dengan stakeholder terkait. Tempat kita bekerja juga perlu menggunakan sumber daya yang ada secara maksimal untuk meningkat kebugaran pekerja dan juga perlu lebih menggencarkan edukasi kesehatan kepada komunitas pekerja dan juga mengkreate program-program yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pegawai.

Ia mencontohkan, tempat kerja perlu melakukan medical check-up (pemeriksaan kesehatan secara berkala), yang kemudian ditindaklanjuti sesuai kebutuhan.

"Contohnya, dari hasil medical check-up yang dilakukan ditemukan 70 persen pegawai yang mengalami obesitas, maka pihak manajemen harus menindaklanjuti hasil chek-up tadi dengan mengkreate program kesehatan yang sesuai yang bertujuan untuk menurunkan obesitas pegawai", tutup dr. Firly Ratsmita, Sp.Ok, yang sehari-hari bekerja sebagai dokter Spesialis Kedokteran Okupasi pada Pelayanan Spesialistik dan Rujukan, RSUDZA Banda Aceh itu.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini