Dinkes Aceh Besar Gelar Pertemuan Persiapan dan Evaluasi BLUD Puskesmas

Editor: Syarkawi author photo

 Asisten I Sekda Aceh Besar, Farhan AP, saat menyampaikan sambutannya pada pertemuan persiapan dan evaluasi BLUD Puskesmas se-Aceh Besar yang digelar Dinkes Aceh Besar, di Hotel Permata Hati, Gampong Meunasah Manyang, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar,Kamis (4/7/2024).

Dibuka Asisten I Sekda Aceh Besar

KOTA JANTHO – Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Besar menyelenggarakan pertemuan persiapan dan evaluasi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas se-Aceh Besar yang dibuka Asisten I Sekda Aceh Besar, Farhan AP, di Hotel Permata Hati, Gampong Meunasah Manyang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis (4/7/2024).

Pertemuan yang berlangsung selama dua hari, dari 4 hingga 5 Juli 2024, diikuti oleh 36 peserta yang terdiri dari 8 perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 28 kepala Puskesmas. Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat kegiatan dan capaian BLUD Puskesmas Tahun 2024 di Aceh Besar.

Kegiatan yang dimoderatori oleh dr Muhammad Yasir Sp An tersebut, melibatkan dua narasumber, yakni Wahyuni Sri Lestari Ningsih MA, yang menyampaikan terkait materi penerapan BLUD pada Puskesmas kabupaten kota di Provinsi Aceh secara daring, dan penilaian persyaratan administrasi BLUD kesehatan yang disampaikan oleh Fadli SE Ak MM CA AAAIJ.

Dalam sambutannya, Farhan AP menekankan pentingnya peran aktif dari Dinas Kesehatan serta seluruh Puskesmas dalam proses transformasi ini. "Kita tidak boleh hanya diam dan tidak berusaha. Proses ini membutuhkan kolaborasi dan proaktif dari semua pihak terkait," ujar Farhan.

Transformasi Puskesmas menjadi BLUD bertujuan untuk memberikan otonomi lebih dalam pengelolaan anggaran dan pelayanan kesehatan. Dengan status BLUD, Puskesmas akan memiliki fleksibilitas dalam mengelola pendapatan dan pengeluaran, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Puskesmas akan menentukan sendiri kebutuhan dan penggunaannya, sehingga bisa langsung menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan," tambahnya.

Farhan juga menyampaikan bahwa kondisi keuangan daerah saat ini masih terbatas, sehingga perlu adanya langkah-langkah efisien dalam pengelolaan anggaran kesehatan. "Pendapatan asli daerah kita masih sangat terbatas untuk menutupi kebutuhan operasional di Kabupaten Aceh Besar," ungkapnya.

Lebih lanjut, Asisten I Sekda Aceh Besar berharap seluruh pihak, baik dari Puskesmas, Dinas Kesehatan, maupun pemerintah daerah, dapat bekerja sama untuk menyelesaikan proses ini pada akhir tahun 2024 atau paling lambat awal 2025. "Jika kita sama-sama berusaha, Insya Allah di akhir tahun ini kita sudah bisa membentuk BLUD di 28 Puskesmas," kata Farhan optimis.

Pertemuan ini juga diharapkan menjadi ajang untuk memberikan masukan-masukan konstruktif terkait percepatan pembentukan BLUD di Kabupaten Aceh Besar. Farhan mengajak semua pihak untuk aktif berkomunikasi dan berkonsultasi, baik dengan daerah lain maupun dengan kantor hukum, agar dokumen-dokumen kelengkapan hukum bisa segera diselesaikan.

Senada itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Anita SKM MKes, juga menekankan pentingnya peran Puskesmas dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah Aceh Besar. "Puskesmas adalah ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat, sehingga peningkatan pelayanan dan pengelolaan harus menjadi perhatian khusus," sebut Anita.

Targetnya, 90% Puskesmas di Aceh Besar diharapkan sudah menerapkan sistem BLUD pada tahun 2024. "Mudah-mudahan tahun ini kita bisa mencapai 90%," tambahnya.

Anita mengharapkan arahan dan bimbingan dari semua pihak untuk memastikan keberhasilan penerapan BLUD. "Kami mohon bapak ibu memberikan arahan dan bimbingan dalam pertemuan ini," tutupnya.

Selain Asisten I Sekda Aceh Besar Farhan AP,

Kadis Kesehatan Anita SKM MKes, juga hadir Kepala Bappeda Rahmawati SPd MSi, sejumlah pejabat dijajaran Pemkab Aceh Besar, Dinkes dan seluru kepala Puskesmas se-Aceh Besar.(**)

Share:
Komentar

Berita Terkini