High Level Meeting TPID Bahas PON dan Tantangan Pengendalian Inflasi

Editor: Syarkawi author photo

 


Banda Aceh – High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Banda Aceh telah dilaksanakan di Gedung Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Jl Cut Mutia, Kamis (25/7/2024).

Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya, bersama Kepala BI Perwakilan Aceh, Roni Widijarto. Hadir juga dalam acara ini Kapolresta Banda Aceh, Kombespol Fahmi Irwan Ramli, serta unsur Forkopimda.

Pertemuan ini dihadiri oleh pejabat jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh. Hadir langsung Asisten II Fadhil beserta para Kepala SKPK terkait seperti Kadis Koperasi, UKM, dan Perdagangan, Kepala DP2KP, Kadinsos, Kadispora, Dishub, BPKK, PUPR, Bappeda, Kabag Adm Perekonomian, Kabag Prokopim dan sejumlah pejabat lainnya. Pejabat dari dinas jajaran Pemerintah Aceh serta Bulog juga turut hadir.

Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya, menyampaikan rasa bangga dan kebahagiaannya dapat hadir di Gedung BI yang merupakan bangunan bersejarah, serta bertemu untuk membahas tugas mulia dalam upaya pengendalian inflasi.

Ade Surya mengapresiasi seluruh pihak atas terselenggaranya High Level Meeting ini, yang bertujuan memperkuat koordinasi dan sinergi seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga laju inflasi di Kota Banda Aceh guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ia menekankan bahwa inflasi adalah masalah serius yang mempengaruhi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, peran semua pihak sangat penting dalam mengatasi dampak inflasi yang mungkin dirasakan oleh masyarakat.

Menghadapi event Nasional PON XXI yang akan diselenggarakan tanggal 8-20 September 2024, Ade Surya menginstruksikan OPD terkait untuk mengkoordinasikan sektor perhubungan agar tidak menaikkan harga tiket angkutan darat, sektor perdagangan agar tidak terjadi kenaikan harga barang pokok, dan sektor riil lainnya agar tidak ada kenaikan harga sewa hotel, penginapan, kos, dan lainnya.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang PON XXI.

Tingkat inflasi Kota Banda Aceh pada Juni 2024 mengalami deflasi sebesar -0,19% dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,44%. Secara tahunan, inflasi pada Juni 2024 sebesar 2,07%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,54%. Angka inflasi ini masih berada di bawah inflasi nasional yang mencatat 2,51%, dan masih dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 2,5±1%.

Pj Wali Kota juga menyampaikan bahwa sesuai arahan Mendagri, terdapat 9 langkah konkret yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Dari 9 langkah tersebut, Pemerintah Kota Banda Aceh telah melaksanakan 7 langkah, termasuk Operasi Pasar Murah, Gelar Pangan Murah, Pemantauan Harga dan Stok, Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan Kabupaten Aceh Besar dan Pidie, Gerakan Menanam Cabai, serta menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting lainnya.

Kolaborasi dengan Bank Indonesia dan Pemerintah Aceh juga akan memberikan dukungan transportasi berupa subsidi ongkos angkut bagi komoditas penyumbang inflasi menjelang PON XXI.

Sementara itu, Kepala BI Perwakilan Aceh, Roni Widijarto, berkesempatan memaparkan kondisi pertumbuhan ekonomi Aceh secara umum dan Banda Aceh secara khusus. Lima komoditas utama penyebab inflasi di Banda Aceh adalah bensin, pakaian, beras, tarif listrik, dan biaya sewa rumah.

Roni menegaskan pentingnya peran TPID dalam memastikan stabilitas harga menjelang PON XXI. “Kerjasama antar daerah dan kolaborasi dengan berbagai pihak sangat penting untuk memastikan pasokan bahan pokok tetap terjaga. Kami di Bank Indonesia siap mendukung dengan berbagai program yang dapat membantu menekan laju inflasi di Banda Aceh,” tambahnya.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli, memberikan masukan agar ada strategi khusus mengingat PON XXI diselenggarakan oleh dua daerah, yaitu Aceh dan Sumut.

Fahmi Irwan Ramli menekankan perlunya langkah-langkah konkret untuk menghindari kelangkaan bahan pokok di Aceh dan Banda Aceh, mengingat banyak komoditi bahan pokok masih dipasok dari Medan. “Kita perlu memperkuat koordinasi dan memastikan distribusi lancar serta mengantisipasi lonjakan permintaan,” ujarnya.

Ade Surya berharap melalui High Level Meeting TPID ini, dapat ditetapkan langkah-langkah antisipasi untuk menekan laju inflasi di Kota Banda Aceh. Dengan sinergi dan kerjasama yang erat, diharapkan tantangan ini dapat diatasi sehingga menciptakan kondisi ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi masyarakat Kota Banda Aceh dan Aceh secara umum.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini