Jumlah Penduduk Miskin Di Aceh Relatif Turun

Editor: Syarkawi author photo

 

Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh mencapai 804,53 ribu orang atau 14,23 persen dan relatif menurun dibandingkan Maret 2023.

Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution, menyebut angka tersebut berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional atau SUSENAS Maret 2024, di mana persentase penduduk miskin di Aceh mengalami penurunan.

"Pada Maret 2024, jumlah penduduk miskin Aceh sebanyak 804,53 ribu orang, berkurang 2,2 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2023 yang jumlahnya 806,75 ribu orang," kata Ahmadriswan, Selasa (2/7/2024).

Dia mengatakan, di daerah perdesaan, persentase penduduk miskin mengalami penurunan dari 16,92 persen menjadi 16,75 persen. Sedangkan di perkotaan, persentase penduduk miskin mengalami penurunan dari 9,79 persen menjadi 9,60 persen.

Menurut dia, besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin merupakan penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

"Garis Kemiskinan pada Maret 2024 mengalami perubahan sebesar 5,37 persen jika dibandingkan dengan Maret 2023, yaitu dari Rp627.534,- per kapita per bulan menjadi Rp661.227, per kapita per bulan," ujar dia.

Ia menuturkan, komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, dan ikan tongkol/tuna/cakalang.

Sedangkan untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai garis kemiskinan adalah biaya perumahan, bensin, dan listrik.

Dia menjelaskan, persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin, dimensi lain yang perlu diperhatikan yaitu tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

"Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami penurunan dari 2,763 pada Maret 2023 menjadi 2,620 pada Maret 2024," katanya.

Dia menjelaskan, penurunan nilai indeks kedalaman kemiskinan ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin pada Maret 2024 cenderung makin mendekati garis kemiskinan dibandingkan dengan kondisi Maret 2023.

Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga mengalami penurunan dari 0,776 pada Maret 2023 menjadi 0,712 pada Maret 2024.

"Penurunan nilai indeks keparahan kemiskinan ini mengindikasikan bahwa ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin cenderung semakin rendah," jelasnya. [InfoPublik]

Share:
Komentar

Berita Terkini