Pelatihan mengusung tema ‘Menciptakan Produk Perfilman Aceh Berbasis Kearifan Lokal untuk Pengembangan Wisata Halal’ berlangsung selama tiga hari di Amel Convention Hall. Kegiatan yang berakhir pada Jumat 5 Juli mendatang itu menghadirkan tiga narasumber yaitu Mirja Irwansyah (Telaga Art), Jamaluddin Phonna (Fil Maker), Azhari (Film Maker).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal menyebutkan anak muda Aceh harus menghasilkan perfilman di Aceh berbasis kearifan lokal, yang bisa mempromosikan potensi Aceh melalui youtube maupun vlogger. Aceh memiliki banyak potensi yang dapat difilmkan.

“Karakteristik perfilman di Aceh memiliki kekuatan yang mulai nampak yaitu syair-syair ke Acehan yang sering muncul dalam film serta film-film di Aceh sudah mulai berkembang. Ada animasi dan video, jadi film di Aceh ini banyak sekali mendapatkan penghargaan dan pengakuan secara nasional, Kemendikbud juga” kata Almuniza saat membuka kegiatan tersebut, Rabu 3 Juli 2024.

Menurut Almuniza, Aceh memiliki alam yang indah, budaya yang hebat, serta dua kebudayaan yang diakui dunia yaitu tari saman serta hikayat yang di akui oleh Unesco. Selain itu, Aceh juga memiliki 68 warisan budaya tak benda yang sudah diakui secara nasional.

Almuniza menilai Indonesia merupakan negara ketiga untuk dunia kreativitas setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Hal itu dapat dimanfaatkan sebagai kekuatan di Aceh untuk perfilman dari sisi kebudayaan yang kaya akan sejarah masa lalu.

“Oleh karena itu pelatihan ini outputnya adalah akan lahir sebuah film. Silakan teman-teman berkolaborasi untuk menghasilkan perfilman yang maksimal. Jadi tidak ada teman-teman menghasilkan karya secara personal,” ujar Almuniza.

Almuniza berharap perfilman yang dihasilkan film maker di Aceh bisa di tonton hingga di bioskop. Menurutnya, film juga dapat digunakan untuk mempromosikan pariwisata Aceh serta meningkatkan kunjungan wisatawan.

“Film-film di Aceh sudah mulai berkembang terlebih lagi juga teman-teman di Medan sudah mengakuinya terhadap berbagai event yang pernah diselenggarakan di Aceh,” jelasnya.[]