Kadisdik Mengajak Satuan Pendidikan di Aceh Intensifkan Komunikasi Demi Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Editor: Syarkawi author photo

 Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis ST, DEA, saat membuka Festival Kurikulum Merdeka 2024 dengan tema "Pembelajaran Berkualitas Bagi Semua." Acara ini diselenggarakan BPMP Provinsi Aceh di Aceh Besar pada Rabu, 3 Juli 2024.

BANDA ACEH - Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis ST, DEA, mengajak seluruh jajaran dinas pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk mengintensifkan komunikasi, sinkronisasi, serta menjalin hubungan yang baik. Hal ini bertujuan untuk membangun korelasi yang kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh.

"Peserta didik SMA dan SMK yang merupakan kewenangan provinsi adalah alumni dari kabupaten/kota. Oleh karena itu, pendidikan tidak boleh dipisahkan, dan ketika ada permasalahan, harus dihadapi bersama," kata Marthunis.

Pernyataan tersebut disampaikan Marthunis saat membuka Festival Kurikulum Merdeka 2024 dengan tema "Pembelajaran Berkualitas Bagi Semua." Acara ini diselenggarakan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh di Aceh Besar pada Rabu, 3 Juli 2024.
Jebolan Université de Bretagne-Occidentale Perancis itu menuturkan, civitas pendidikan di Aceh memiliki beban berat yang harus dipikul bersama demi mewujudkan pendidikan yang lebih baik.

Pendidikan yang baik akan membawa Aceh ke masa depan yang lebih baik, diantaranya dapat menurunkan tingkat kemiskinan di Aceh. "Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tahun ini menunjukkan adanya penurunan angka kemiskinan, namun secara peringkat belum ada yang berubah," kata Marthunis.

Marthunis mengidentifikasi bahwa salah satu penyebab kemiskinan adalah pemenuhan pendidikan yang kurang baik. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya intensifikasi komunikasi dan sinkronisasi antara provinsi dengan kabupaten/kota dalam pengelolaan pendidikan.

"Karena pemenuhan pendidikan yang baik dan benar akan menyebabkan turunnya angka kemiskinan di masyarakat Aceh," tuturnya.

Dalam sambutannya, Marthunis juga menanggapi Surah At-Tin yang sebelumnya dilantunkan oleh qari. Marthunis menjelaskan bahwa dalam surah makkiyah tersebut, Allah mengajarkan bahwa manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi dengan tugas mulia untuk mencerdaskan generasi melalui proses belajar-mengajar.

"Guru merupakan jabatan yang sangat mulia di sisi Allah, karena tugasnya adalah mentransformasikan ilmu kepada anak didik," jelasnya.

Selain itu, Marthunis mengapresiasi hadirnya BPMP sebagai perwakilan pemerintah pusat yang memiliki struktur dari bawah sampai pusat, dan berperan sebagai fasilitator dalam menyinkronkan program-program pendidikan.

Melalui kegiatan Festival Kurikulum Merdeka ini, ia berharap semua pihak dapat memberikan kontribusi, saling menginspirasi, dan membangun kepercayaan diri sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.

"Kita selaku makhluk Allah yang beriman dan memiliki tugas sebagai pemangku pendidikan, maka kita harus memastikan pendidikan berjalan dengan baik, dengan cara memastikan guru hadir di ruang kelas dan siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik," kata Marthunis yang juga alumni ITS Surabaya itu.

Kepala BPMP Provinsi Aceh, Dr. Muhammad Anis dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Festival Kurikulum Merdeka 2024 ini berlangsung dari 2 hingga 4 Juni dengan mengusung tema "Pembelajaran Berkualitas bagi Semua."

"Kegiatan ini diisi dengan beberapa acara, di antaranya seminar, gelar wicara, anugerah penghargaan, dan pameran foto potret cerita. Semua penghargaan yang diberikan, baik untuk dinas pendidikan kabupaten/kota, guru, dan siswa di semua jenjang, sudah melalui tahap penilaian oleh dewan yang ditunjuk," ujar Muhammad Anis.

Ia berharap kegiatan ini bisa menginspirasi semua orang untuk terus melakukan hal positif terhadap pendidikan di Aceh, apalagi peran guru penggerak sangat penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di Aceh.

"Guru Penggerak memiliki kapasitas dan wewenang yang lebih besar dalam mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa, mereka tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pemimpin pembelajaran yang dapat menginspirasi dan memotivasi guru-guru lainnya," ujarnya..

Melalui program Guru Penggerak, ia berharap kualitas pendidikan di Aceh dapat terus meningkat, sehingga anak-anak Aceh dapat bersaing secara nasional maupun internasional.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini