Pelaku Dosa Besar dan Berkekalan atas Dosa Kecil akan Hilang Kehormatannya

Editor: Syarkawi author photo

 Tgk Junaidi atau akrab disapa Abah Junaidi, ketika memberikan materi dalam Halaqah Rutin, di Balee Buet Meuligoe Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Kamis (25/07/2024).

KOTA JANTHO - Allah mewajibkan setiap insan untuk menjaga muru’ah atau kehormatan dirinya sebagai konsekuensi dari peran manusia selaku makhluk Allah yang diberi kepercayaan sebagai khalifah di atas bumi Allah. Salah satu cara untuk menjaga muru'ah adalah dengan tidak melakukan dosa besar dan berkekalan atas dosa kecil. “Intinya, jangan kerjakan sesuatu yg dibenci oleh syari'at, baik itu dengan perbuatan atau dengan perkataan. Ingat, Islam rahmatan lil ‘alamiin,” kata Tgk Junaidi Nasruddin.

Penegasan itu diungkapkan Tgk Junaidi atau akrab disapa Abah Junaidi, ketika memberikan materi dalam Halaqah Rutin, Kamis (25/07/2024), di Balee Buet Meuligoe Bupati Aceh Besar. Menurut Abah, menjaga muru’ah itu juga dengan tidak melaknat makluk allah, tidak melakukan ghibah, terlebih ghibah kepada ulama dan penghafal qur'an. “Karena ghibah kepada ulama dan penghafal qur'an adalah dosa besar. Selain itu juga tidak boleh mengeluarkan kata kata kotor yang bisa menyakiti hati sesama Islam,” tandas Abah Junaidi dalam pengajian rutin yang diikuti lebih seratus orang yang menyesaki Balee Buet Meuligoe Bupati Aceh Besar, tadi malam.

Ditambahkan oleh Abah yang juga pemimpin Dayah Ma’hadal Fata Lamkabeu Kecamatan Seulimuem itu, kita sama sekali tak boleh dengki dengan nikmat yang didapat oleh orang lain, karena nikmat seseorang sudah diatur oleh Allah.

Tampak ikut meramaikan pengajian rutin kamis malam itu, Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM yang duduk berbaur diantara para jamaah di barisan belakang. Juga tampak beberapa kepala dan pimpinan OPD Pemkab Aceh Besar diantara seratusan jamaah pengajian yang berasal dari Kota Jantho dan sekitarnya.

Pada bagian lain dalam pengajian yang membahas seputar dosa besat dan dosa kecil itu Abah Junaidi juga mengingatkan para jamaahnya, untuk tidak saling mencaci maki, terutama caci maki rakyat kepada pemimpinnya. “Jangan mengumpat, melontarkan caci maki serta sumpah serapah kepada pemimpin, mari kita gunakan bahasa yang lembut, sangat tidak baik untuk memaki pemimpin, termasuk sosok keuchik sekalipun. Karena iu hal yang tidak baik. Semoga Allah menjauhkan kita dari tutur yang tidak etis termasuk mencaci pemimpin di antara kita,” kata Abah yang juga Imuem Chik Masjid Agung Almunawwarah Kota Jantho.

Dalam kesempatan itu, Abah juga menguraikan tentang dosa besar di dalam Islam, antara lain, munafik, memutus silaturahmi, durhaka kepada orang tua. Dan merampas harta orang lain, memperlambat shalat ini juga pendusta agama, dengan sekali alasaan, mengakhir akhirkan zakat. Hasad dengki dan fitnah juga dosa besar.

Seperti biasa, halaqah rutin itu ditutup dengan doa, serta dilanjutkan dengan silaturrahmi antarjamaah dengan Abah Junaidi sembari membahas hal hal yang sifatnya ringan, namun bermanfaat.(**)

Share:
Komentar

Berita Terkini