Pemerintah Aceh dan BMKG Inisiasi Sekolah Lapang Hilal untuk Harmonisasi Penentuan Awal Ramadhan dan Zulhijjah

Editor: Syarkawi author photo

 Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A, saat membuka kegiatan Sekolah Lapang Hilal (SLH) yang diinisiasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BANDA ACEH - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, SE., M.Si diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A membuka kegiatan Sekolah Lapang Hilal (SLH) yang diinisiasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Banda Aceh, Selasa, 09/07/2024.

Dalam sambutannya, Marthunis menyampaikan apresiasinya BMKG yang telah menginisiasi terlaksananya SLH di Provinsi Aceh.

Menurutnya, program ini sangat penting bagi masyarakat Aceh, pengetahuan terkait pengamatan hilal sangat dibutuhkan dalam penentuan awal Ramadhan dan Zulhijjah, yang berkaitan langsung dengan ibadah puasa wajib serta perayaan Idul Fitri dan Idul Adha.

"Perbedaan yang terjadi selama ini dalam penentuan awal Ramadhan terkadang menimbulkan kesan tak nyaman di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah kesepakatan bersama melalui ilmu dan pengetahuan tentang pengamatan hilal," ujar Marthunis.

Melalui program SLH, pemerintah berupaya memberikan edukasi kepada institusi pemerintah, kampus, dan masyarakat terkait berbagai pengetahuan yang berhubungan dengan ibadah umat muslim, termasuk arah kiblat, gerhana matahari, dan gerhana bulan.

Marthunis juga berharap seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat menyerap ilmu yang diajarkan sehingga bermanfaat dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sosial dan kemasyarakatan.

"Pemerintah Aceh berharap kepada BMKG untuk terus menggelar SLH secara berkesinambungan di Aceh agar masyarakat memiliki pengetahuan yang sama dalam pengamatan hilal serta berbagai keilmuan lainnya," tambahnya.

Martunis menambahkan bahwa ia, selaku Kepala Dinas Pendidikan Aceh, menginisiasi adanya pembelajaran khusus tentang astronomi di sekolah menengah.

"Hal ini dilakukan karena setiap tahun, jenjang SMA selalu mengikuti Olimpiade Sains Nasional di bidang astronomi. Ia berharap rencana ini dapat terealisasi sesuai dengan harapan kita semua," ujar Marthunis.

Kepala BMKG Pusat diwakili oleh Deputi Bidang Geofisika, Hanif Andi Nugraha, S.Si., MT. dalam sambutannya mengatakan bahwa Sekolah Lapang Hilal merupakan kegiatan edukasi kepada masyarakat, khususnya kepada pihak-pihak yang terkait dengan Rukyatul Hilal.

"Seperti Kementerian Agama, Pengadilan Agama, organisasi masyarakat keagamaan, lembaga pendidikan, astronom amatir, serta para stakeholder terkait," jelas Hanif.

SLH yang diinisiasi oleh BMKG ini merupakan yang pertama kali diadakan di Provinsi Aceh. Sebelumnya, program serupa telah sukses diadakan di Solo (Jawa Tengah), Mataram (NTB), dan Banten.

"Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, perukyat hilal, dan astronom tentang pentingnya pengamatan hilal yang akurat," ujar Hanif.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini, merupakan hasil kolaborasi antara Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, BMKG, dan UIN Ar-Raniry. Kegiatan ini melibatkan sekitar 200 peserta dari organisasi masyarakat Islam, mahasiswa dan santri pesantren (dayah).

Kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan MoU/Perjanjian Kerjasama antara BMKG dengan UIN Ar-Raniry serta IAIN Lhokseumawe. (*)

Share:
Komentar

Berita Terkini