Pemerintah Aceh Fokus Tingkatkan Pendapatan Meski Tantangan Menumpuk

Editor: Syarkawi author photo

 


Banda Aceh -  Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, menggarisbawahi perhatian serius pemerintah terhadap penurunan tajam pendapatan Aceh pada 2023.

Hal itu terungkap dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), di mana Bustami Hamzah menyoroti penurunan alokasi Dana Otonomi Khusus dan pendapatan transfer secara signifikan.

Pada 2023, Aceh hanya menerima satu persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) Nasional, menyusut dari dua persen pada tahun sebelumnya, yang mengakibatkan penurunan pendapatan transfer mencapai Rp3,6 triliun.

Selain itu, pendapatan dari sumber lain seperti hibah pemerintah pusat juga menurun drastis dari Rp19,2 miliar menjadi Rp1,2 miliar pada tahun yang sama.

Bustami Hamzah menyampaikan komitmen pemerintah Aceh untuk menghadapi tantangan ini dengan langkah-langkah konkret, termasuk pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik, pengembangan sektor pariwisata, pertanian, serta peningkatan pemanfaatan aset dan pajak daerah.

"Saya mengakui rekomendasi penting dari Badan Anggaran DPR Aceh dan kami akan segera menindaklanjuti. Prioritas utama kami adalah mengurangi kemiskinan dan pengangguran dengan alokasi dana Otsus yang lebih efektif di tingkat kabupaten/kota," ungkap Bustami.

Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengentaskan Aceh dari status termiskin di Sumatra, pemerintah setempat mengusulkan beberapa strategi, antara lain peningkatan infrastruktur, pengembangan sektor pertanian, pariwisata, serta dukungan terhadap industri kreatif dan UMKM.

Diharapkan dengan langkah-langkah tersebut Aceh dapat mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapinya dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.[InfoPublik]

Share:
Komentar

Berita Terkini