Puluhan Personel Pemegang Senpi Polres Aceh Barat Jalani Tes Psikologi

Editor: Syarkawi author photo

Meulaboh – Sebanyak 13 Perwira dan 86 personel Polres Aceh Barat Polda Aceh mengikuti tes psikologi pemegang senjata api yang dilaksanakan di Joglo Polres Aceh Barat. Kamis (11/07/24) Pukul 09.00 Wib.

Kegiatan tes psikologi ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh Polres Aceh Barat dengan melibatkan Bag Psikologi Biro SDM Polda Aceh sebagai penguji langsung.

Di Indonesia, pedoman dan peraturan yang ketat telah ditetapkan terkait kepemilikan dan penggunaan senjata api, khususnya di kalangan petugas polisi. Sepertihalnya kali ini, Sebanyak 86 anggota Polres Aceh Barat Polda Aceh yang terdiri dari perwira dan bintara menjalani Tes Psikologi kepemilikan senjata api. tes ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa setiap petugas polisi yang membawa senjata api memahami tanggung jawab yang menyertainya dan memiliki kestabilan psikologis yang dapat dipercaya.

Kapolres Aceh Barat AKBP Andi Kirana S.I.K., M.H melalui Kabag SDM Kompol Samsir S.H mengatakan, bahwa penggunaan senjata api di lingkungan Polres Aceh Barat harus mengikuti prosedur dan pedoman yang ketat agar senjata tidak disalahgunakan. Setiap individu yang memegang senjata api harus lulus semua tes psikologis dan fisik yang diperlukan untuk memastikan bahwa mereka dapat dipercaya untuk menjalankan tugasnya.

Hal ini merupakan langkah antisipasi untuk memastikan kelayakan personel yang akan memegang Senpi (senjata api) dinas Polri dan mencegah terjadinya pelanggaran bagi anggota Polri. Salah satunya dalam menggunakan senpi dinas yang menyimpang dari aturan.

“Tes psikologi ini berlaku bagi seluruh petugas kepolisian yang sudah bersenjata dan juga bagi mereka yang sedang mengajukan izin untuk membawa senjata api, dengan memastikan bahwa seluruh penggunanya tidak menimbulkan ancaman nyata terhadap keselamatan dan keamanan masyarakat umum.” Ungkapnya.

Pentingnya Tes Psikologi bagi Penggunaan Senjata Api oleh Petugas Polisi tidak dapat dilebih-lebihkan. Evaluasi tersebut menunjukkan bahwa siapa pun yang memiliki senjata api memerlukan tanggung jawab dan disiplin yang menyertainya, karena setiap orang rentan untuk mengambil keputusan yang berbahaya dan mematikan ketika diberi kekuasaan tersebut. Dengan adanya tindakan khusus seperti tes psikologi, hal ini dapat membantu meminimalkan kemungkinan kecelakaan dan bahaya yang mungkin timbul akibat penggunaan senjata api. tambahnya.

“Selain bertujuan untuk mendapat izin memegang Senpi dinas juga untuk mengetes kejiawaan dan atau kemampuan setiap personel dalam melaksanakan tugas dilapangan.” terang Kabag SDM.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini