Usai Kunjungi Sekolah tak Berkursi Ini Kata Pj Bupati Mahdi

Editor: Syarkawi author photo

 

MEULABOH - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Drs. Mahdi Efendi, angkat bicara seputar ketiadaan mobiler (meja dan kursi) belajar di SMPN Woyla Timur dan SDN Paya Meugendrangm Aceh Barat, yang sempat viral dimaksukkan ke platform media sosial (Medsos). 

“Sebenarnya bukan tidak dihiraukan, akan tetapi saat ini malah sedang dalam proses tender. Artinya, pengadaan mobiler itu sedang dalam proses dan segera final,” kata Mahdi Efendi.

Menurutnya, pengadaan mobiler tersebut sedang dalam proses tender, tentu butuh waktu sesuai regulasi yang ada. Pemenang tentu juga harus memenuhi permintaan barang sesuai spek, hingga tidak berkonsekuensi secara hukum.

Di sisi lain, Mahdi mengakui jika ada komunikasi yang putus antara pihak atasan di Disdik dengan guru atau pengelola sekolah di lapangan. 

“Seharusnya mereka berkomunikasi secara aktif, apalagi kini ada fasilitas komunikasi seperti hand phone, jadi kedua pihak tak mesti bertemu. Namun informasi seputar kondisi fasilitas juga bisa dilaporkan. Pihak atasan seharusnya melaporkan tentang rencana pengadaan mobiler, hingga tak masuk ke media sosial yang memunculkan beragam tanggapan, terutama pihak luar yang tak tahu masalah yang sebenarnya,” tandas Mahdi.

Namun demikian, Mahdi berjanji, jika proses pengadaan itu masih butuh waktu, ia akan mengambil langkah darurat dengan mengirimkan mobiler sementara, hingga proses belajar bisa tertanggulangi. 

“Langkah itu akan kita ambil, jika memang proses engadaan masih panjang, tentu dengan menggeser mobiler secara darurat, mesilnya dengan mengalihkan dari sekolah atau fasilitas lain yang memungkinkan,” tutur Mahdi.

Seperti diketahui, ketiadaan mobiler di sekolah SMPN Woyla Timur dan SDN Paya Meugeundrang ditinjau Pj Bupati dan Dandim Aceh Barat itu, dikarenakan rusak akibat banjir. 

Persoalan tersebut muncul karena spek kursi yang diminta adalah merek tertentu terutama yang bahannya terbuat dari bubur kayu atau kertas, yang saat banjir langsung hancur menjadi ‘bubuk’. Sementara kursi kayu dari tukang tradisional yang justru lebih tahan banjir, tak masuk dalam spek.

Diberitakan sebelumnya, Pj Bupati Mahdi Efendi bersama Komandan Kodim 0105 Aceh Barat, Letkol Hendra Mirza, melakukan pemantauan langsung terhadap sekolah yang sebagian murid-muridnya terpaksa belajar di lantai, akibat tidak adanya kursi dan meja belajar. Kondisi ini terjadi karena sekolah tersebut sering dilanda banjir yang merusak peralatan belajar.

Saat meninjau sekolah dimaksud, Pj Bupati dan Dandim Aceh Barat itu langsung menyatakan keprihatinannya dengan kondisi sekolah dimaksud. Karena sebagian fasilitas sekolah juga rusak, mulai dari lantai keramik terkelupas hingga plafon yang runtuh.

Bupati Mahdi, yang turut didampingi oleh Plt Kadisdik, Abdurrani, menyatakan akan segera membantu penanganan masalah ini agar proses belajar mengajar tidak terganggu. 

"Kami akan berusaha secepat mungkin untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh sekolah ini," ujarnya kepada media ini Kamis (18/07/2024).[]

Share:
Komentar

Berita Terkini