Wokshop dan Bimbingan Teknis Pengukuran dan Penilaian Indeks Inovasi Daerah Tahun 2024

Editor: Syarkawi author photo



Banda Aceh
- Selasa, (02/07/2024) – Bappeda Aceh melalui bidang Penelitian dan Pengembangan melaksanakan kegiatan Workshop dan Bimbingan Teknis Pengukuran dan Penilaian Indeks Inovasi Daerah Tahun 2024, bertempat di Aula Prof. A. Madjid Ibrahim Lt.4 Bappeda Aceh. Acara dilaksankan selama 1 (satu) hari dengan melibatkan unsur SKPA terkait dan unsur Bappeda 23 Kabupaten/Kota se Aceh.

Arahan Kepala Bappeda Aceh Dr. H. T. Ahmad Dadek, SH, MH menyampaikan aspek daya saing saat ini menjadi salah satu parameter dalam kosep pembangunan berkelanjutan suatu wilayah. Tingkat daya saing suatu daerah juga menjadi salah satu ukuran kesejahteraan, slaah satunya melalui penciptaan iklim inovasi yang kuat. Oleh kerenanya, pemerintah dalam beberapa regulasi juga menekankan pentingnya melakukan inovasi untuk mendorong efektifitas pelayanan public, menciptakan nilai tambah, serta tetap terbuka pada persaingan domestic dan global.

Indonesia menempati peringkat ke-16 dari total 132 negara dunia dengan skor 30,3 pain pada penilaian global innovation index tahun 2023, naik sebesar 2,4 poin dibandingkan tahun 2022. Sedangkan pada ajang Innovation Government Award (IGA) tahun 2023, Provinsi Aceh berada pada peringkat ke-13 dan mendapat predikat provinsi dengan katagori Inovatif dengan nilai skor indeks inovasi daerah sebesar 55,38. Capaian ini meningkat 3,71 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga kebijakan untuk mendorong inovasi menjadi faktor penting dalam memperkuat arah pembangunan yang berdaya saing.

Aceh saat ini sedang berbenah dan terus mengupayakan agar inovasi dapat terinternalisasi kedalam setiap sektor, meski saat ini masih banyak hal yang perlu dipersiapkan, baik dari sisi human capital, networking, dan kesiapan teknologi dengan mendorong para pihak agar dapat berkolaborasi sehingga mindset pembangunan yang inovatif dapat diwujudkan.

Harapannya kita semua dapat memperoleh penjelasan sekaligus berinteraksi dengan narasumber yang telah hadir, agar proses penginputan tidak mengalami kendala, serta dapat menerima masukan mengenai langkah-langkah efektif menciptakan ide inovatif di masing-masing sektor. Untuk peserta workshop dan bimtek dapat menyerap seluruh materi yang disampaikan dan memastikan proses input berjalan dengan baik demi mewujudkan pembangunan aceh secara terukur, berdaya saing, dan memiliki target yang jelas, ujar ahmad dadek.

Dr.Yusharto Huntoyungo, M.Pd sebagai narasumber menyampaikan tugas Badan Strategis Kebijakan Dalam Negeri (BKSDN) adalah menyelenggarakan perumusan, penyusunan dan pemberian rekomendasi strategi pemerintahan dalam negeri. Adapun fungsi BSKDN antar lain menyusun kebijakan teknis, rencana, dan program analisis dan pemberian rekomendasi kebijakan di bidang pemerintahan dalam negeri; pelaksanaan analisis dan pemberian rekomendasi strategis kebijakan di bidang pemerintahan dalam negeri; koordinasi dan singkronisasi strategis kebijakan di bidang pemerintahan dalam negeri; pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan analisis dan pemberian rekomendasi strategi kebijakan di bidang pemerintahan dalam negeri; pelaksanaan administrasi badan; dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Indeks inovasi daerah adalah seperangkat variable dan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inovasi daerah berdasarkan periode tertentu. Pelaksanaan indeks inovasi daerah bertujuan untuk mengukur tingkat inovasi daerah; memacu dan memotivasi pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas sesuai dengan bentuk inovasi; mendorong arah penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pembangunan Daerah sesuai dengan kebijakan pembangunan nasional yang selaras dengan penerapan good governance; meningkatkan pengawasan dan peran serta masyarakat dalam setiap perumusan kebijakan dan program yang diterapkan pemerintah daerah; dan memberikan penghargaan kepada Pemerintah Daerah yang melakukan inovasi dan kreativitas dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan pelayanan publik, meningkatkan pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan daya saing daerah,ujar Yusharto.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini