Banda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut sebanyak 670 warga Kabupaten Aceh Jaya masih harus mengungsi akibat terdampak banjir yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah itu sejak Senin (19/8/2024).
“Air sudah surut. Namun, warga masih mengungsi di pos pengungsian, sambil membersihkan rumah masing-masing dari sisa lumpur banjir,” kata Kepala Pelaksana BPBA, Fadmi Ridwan, Selasa (20/8/2024) dalam rilis yabg diterima MC Aceh.
Ia menjelaskan, banjir mulai melanda sejumlah wilayah Aceh Jaya pada Minggu, 18 Agustus 2024, sekitar pukul 16.15 WIB. Daerah terdampak meliputi Gampong (Desa) Sapek dan Meudheun, Kecamatan Jaya dan Desa Meudang Ghon, Kecamatan Indra Jaya.
Menurut dia, banjir di kabupaten tersebut dipicu curah hujan tinggi dan angin kencang sehingga berdampak pada meluapnya debit air sungai setempat, yang kemudian menggenangi kawasan pemukiman penduduk.
“Dampaknya terendam rumah-rumah warga. Ada pengungsi 670 jiwa, di dua titik di Desa Sapek,” ujarnya.
Sementara untuk korban terdampak banjir, kata Fadmi, BPBD Aceh Jaya mencatat sebanyak 1.362 jiwa dalam 378 kepala keluarga (KK). Di antaranya, 670 jiwa atau 189 KK di Desa Sapek, kemudian Desa Meudheun 525 jiwa atau 150 KK, dan Desa Meudang Ghon 167 jiwa atau 39 KK.
Disebutkan hngga saat ini, BPBD Aceh Jaya terus memantau kondisi terkini lapangan dan menyebarkan informasi peringatan curah hujan, tinggi muka air dan potensi risiko genangan kepada masyarakat.
Saat penanganan, pihaknya juga telah mengerahkan tim reaksi cepat untuk kaji cepat pada titik rawan banjir, serta menyediakan rubber boat untuk evakuasi warga.
“Dapur umum dari Dinas Sosial setempat sudah beroperasi, dan hujan masih terjadi dalam intensitas ringan,” ujarnya.[InfoPublik]