Seratusan ASN dan Tekon Dinsos Aceh Gotong Royong Bersihkan Area Anjungan Aceh Barat di Taman PKA (30/8/24).
BANDA ACEH - Seratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Kontrak (Tekon) di lingkungan Dinas Sosial (Dinsos) Aceh “mengepung” Anjungan Kabupaten Aceh Barat di Taman Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) dalam rangka Gotong Royong bersama jelang pergelaran PON XXI Aceh - Sumut di Wilayah Aceh. Jum’at (30/8).
Start sejak pukul 07.45 WIB, tampak para pegawai Dinsos Aceh langsung menyapu area sekitar halaman, mencabut rerumputan, membersihkan selokan dan memangkas semak belukar serta menata tanaman sekitar anjungan “kupiah meuketop” itu.
Kepala Dinas yang diwakili Sekretaris, Devi Riansyah, A.KS, M.Si menyebutkan kegiatan gotong royong ASN massal ini merupakan arahan dari Pj. Gubernur melalui Pj. Sekda dalam rangka persiapan dan keseriusan Aceh sebagai tuan rumah perhelatan PON ke - XXI Aceh - Sumut.
Guna memaksimalkan kegiatan gotong royong, para ASN dan Tekon sebelumnya dianjurkan mengenakan pakaian olahraga dengan membawa alat dan perlengkapannya masing-masing, untuk snack dan konsumsi di fasilitasi oleh Dinas, kata Devi.
Aksi gabungan itu juga dilakukan oleh sejumlah SKPA lain sesuai pembagian penjab untuk setiap anjungan di Taman Ratu Safiathuddin, di Desa Lampriet. Selain itu gotong royong juga dilakukan oleh sejumlah SKPA di Mesjid Raya Baiturrahman dan Makam Syiah Kuala, kata Devi.
Gotong royong berjalan tertib, dengan tidak melakukan pembakaran sampah dilokasi melainkan menghadirkan truk untuk mengangkut tumpukan sampah yang kemudian di bawa ke tempat pembuangan akhir.
Sebagaimana diketahui bersama, Taman Sulthanah Safiatuddin sudah menjadi lokasi utama penyelenggaraan PKA sejak 2004. Tak hanya digunakan selama berlangsungnya PKA, Taman Sulthanah Safiatuddin juga difungsikan di hari-hari biasa dan sering menjadi venue event seni dan budaya.
Taman ini memiliki rumah adat (anjungan)dari kabupaten/kota se-Aceh yang saat ini terdapat 23 anjungan kebudayaan. Masing-masing anjungan itu mewakili kebudayaan daerahnya sendiri.
Para wisatawan dapat melihat kebudayaan Aceh secara keseluruhan, kompleks yang dijuluki Taman Mininya Aceh ini bisa dijadikan referensi. []