Istri Pj. Gubernur Aceh, Ny. Mellani Bustami saat menyerahkan simbolis bantuan untuk korban terdampak bencana kekeringan di Lhoknga, Aceh Besar. (9/8/24).
Banda Aceh - Dalam merespon bencana kekeringan yang terjadi di Kecamatan Lhoknga, Pemerintah Aceh tidak tinggal diam, sejumlah bantuan dan pertolongan dikerahkan untuk mengatasi kesulitan warga akan kebutuhan air disana.
Keseriusan itu ditunjukkan dengan hadir nya Istri Pj. Gubernur Aceh, Ny. Mellani Bustami di posko satgas penanggulangan bencana Gampong Mon Ikeun. Jum’at, 9/8/24 bersama rombongan PKK.
Turut serta mendampingi Ny. Mellani, Kadinsos Aceh, Dr. Muslem Yacob, Plt. Kalak BPBA, Fadmi Ridwan, Kepala Sentra Darussa’dah, Susi Mulyati, beserta SKPA terkait. Ikut pula perangkat Kecamatan dan Desa setempat.
Kehadiran Mellani di posko bencana sekaligus mengantarkan bantuan lanjutan dari Pemerintah Aceh berupa 2 tandon air, 2 tangki air untuk warga.
Sebelumnya, diketahui Pemerintah melalui Dinsos Aceh selama ini telah membantu kebutuhan air bagi warga di Lhoknga, Kadis Sosial Dr. Muslem memerintahkan Bidang pelaksana terkait untuk menolong proses distribusi air ke Kec. Lhoknga.
Setiap hari, sebanyak 2 unit mobil tangki air milik Dinsos dikerahkan untuk menyuplai kebutuhan air di 24 Desa Kecamatan Lhoknga. Sebanyak 12 Tagana dan tenaga pilar pun di siagakan di lokasi.
Selain itu Dinsos Aceh juga menyerahkan 4 unit alat penjernih air di Desa Meunasah Manyang, Meunasah Mesjid Lamlhom, Meunasah Karieng, dan Meunasah Mesjid Lampuuk pada tanggal 16 Juli kemarin.
Upaya penanganan bersama tersebut turut melibatkan sejumlah pihak, diantaranya Kemensos RI, BPPD Provinsi dan Kab/Kota, PDAM, BP2WA,
Mellani saat berdialog dengan warga mengungkapkan, dirinya bersama Pemerintah Aceh akan mengupayakan penyelesaian kekeringan di Kecamatan Lhoknga.
Saat ini, sebagai langkah tanggap darurat Ia meminta beberapa SKPA terkait agar dapat melanjutkan dukungan fasilitasi air bersih bagi warga Lhoknga.
Sementara untuk upaya mitigasi jangka panjang kata Mellani, Ia sepakat dengan ide pembangunan sumur bor baru di Desa Mon Ikeun. Namun setelah dipastikan terdapat kandungan air yang cukup melalui hasil survey.
“Kalau sumur bor masuk dalam mitigasi jangka panjang, tapi untuk bantuan darurat yang cepat dulu yang kita dahulukan, jadi bantuan saat ini yang bisa dipastikan adalah mengupayakan menemukan titik-titik sumur bor baru dan diatribusi mobil pengantar air.” katanya.
Kekeringan yang terjadi di Kecamatan Lhoknga tersebut diakibatkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan sejak Juni 2024 lalu mengakibatkan 24 Desa mengalami kekeringan air.
Hingga kini jumlah terdampak kekeringan tercatat sebanyak 28 Desa yang meluas ke Kecamataan Pekan Bada. Padahal menurut data, kebutuhan air rata-rata perhari / jiwa sekitar 60 liter, artinya dengan jumlah penduduk sebanyak 17.139 jiwa kebutuhan total air sebesar 1.034 Ton/Hari.
Selama kekeringan warga terbantu suplay air dari Pemerintah dan swadaya dermawan, serta beberapa sumur tua di sejumlah rumah warga. []