Banda Aceh – Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh, Yudi Noviandi, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Pendampingan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pengolahan Nilam di Kabupaten Aceh Besar pada Senin (5/8/2024).
Acara ini diselenggarakan di Ruang Pertemuan Hotel Kuala Raja Banda Aceh dan merupakan bagian dari program Kementerian Perindustrian serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Aceh Besar.
Dalam acara tersebut, Yudi Noviandi membahas Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB). Ia menyoroti bahwa industri kosmetik di Indonesia masih minim dalam hal produk turunan minyak atsiri seperti nilam. Dengan dukungan BPOM Aceh, diharapkan pelaku usaha di Aceh dapat memproduksi kosmetik berkualitas yang memenuhi standar CPKB dan memperoleh izin edar, sehingga mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.
Nilam, tanaman penghasil minyak atsiri dengan nilai ekonomi tinggi, banyak digunakan dalam industri kosmetik, parfum, dan sabun. Aceh merupakan salah satu sentra penghasil minyak nilam, bersama Sumatra Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan beberapa daerah di Jawa. Minyak nilam Aceh telah diekspor hingga ke Grasse, Perancis, sejak 2020.
Yudi Noviandi berharap melalui kegiatan ini, jumlah pelaku usaha minyak nilam di Aceh dapat meningkat, dan mereka dapat memproduksi serta memasarkan produk turunannya dengan nilai tambah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kualitas UMKM di Aceh. [InfoPublik]