Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana Indonesia Kota Subulussalam Gelar Latihan Menulis Berita

Editor: Syarkawi author photo

 

Subulussalam - Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Indonesia Kota Subulussalam menggelar latihan menulis berita dengan narasumber Kepala Bidang Informasi Publik Diskominfo Kota Subulussalam Zainal Abidin, SH, bertempat di aula kantor Balai Penyuluh KB Kecamatan Simpang Kiri, kamis (1/8/2024).

Mengawali kegiatan Koordinator Balai Penyuluhan KB Kecamatan Simpang Kiri Muhamad Prana Astaman, SH mengatakan bahwa kerja-kerja Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) perlu ada dokumentasi dan desiminasi informasi hasil kinerjanya, pungkasnya.

“ Kerja yang bagus tanpa adanya dokumentasi dan desiminasi informasi tak bernilai, “ ucapnya.

Pelatihan menulis berita buah dari terbangunnya komunikasi yang baik pihaknya dengan  Diskominfo Kota Subulussalam, untuk itu ia berharap rekan kerja yang tergabung dalam IPeKB bisa mengikuti kegiatan dengan baik, pintanya.

Kerja yang hebat dan bagus kalau tak ada dokumentasi dan diseminasi informasi tak baik, malah kalau ada audit kinerja akan kewalahan mencari data tersebut.  Dibuktikan saat audit kerja penanganan stunting di Kota Subulussalam pihak BPKP dan BPK meminta bukti kinerja kaitannya dengan desiminasi informasi publik  melalui website resmi kita, ucap Zainal Abidin awali paparannya.

Disamping itu juga sebagai pertanggungjawaban kepada masyarakat bahwa kita telah bekerja dengan baik dibuktikan dengan data dan informasi yang disebarkan melalui web resmi dan media sosial yang dikelolanya.

IPeKB mesti ada website resmi menjadi wadah informasinya, dan Diskominfo akan membantunya dengan memanfaatkan CMS Aceh, katanya.

Dikatakannya berita adalah informasi yang menyampaikan peristiwa atau kejadian. Ada hal yang mesti menjadi perhatian bersama dalam menulis berita, ucap Zainal Abidin.

Pertama, teks diberitakan merupakan sesuatu yang benar terjadi, bukan opini atau gagasan penulis, kedua, merupakan peristiwa yang jarang terjadi, bukan sesuatu yang umum terjadi setiap hari.

Ketiga, aktual, yaitu peristiwa yang diberitakan masih segar atau baru terjadi, bukan peristiwa lampau, keempat, data yang disajikan sesuai dengan peristiwa asli, tidak ada rekayasa.

Kelima, bahasa yang disajikan menarik dan dapat memikat minat pembaca, keenam, data yang diberitakan lengkap, khususnya data penting, ketujuh, waktu dan tempat peristiwa yang jelas.

Kedelapan, bahasa mudah dipahami, kesembilan, bersifat objektif, kesepuluh, alur peristiwa berurutan, kesebelas, kalimat yang digunakan singkat, padat, jelas, kedua belas, sumber valid dan bisa dipertanggungjawabkan dan terakhir ketiga belas judul berita bisa mewakili isi berita.

Sementara untuk membuat struktur teks berita yang ideal, juga dibutuhkan unsur-unsur informasi yang harus ada dalam teks berita.

Setiap berita yang disampaikan oleh jurnalis pada umumnya mencakup enam unsur berita. Keenam unsur berita tersebut dikenal dengan 5W+1H yaitu WHO – WHAT – WHERE – WHY – WHEN – HOW. 

Usai paparan, peserta langsung praktek buat berita, sekaligus dikoreksi hasil kerjanya oleh narasumber.[InfoPublik]

Share:
Komentar

Berita Terkini