Idi | Sekitar 144 hektar sawah irigasi di Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur, telah terbengkalai selama empat musim tanam terakhir atau dua tahun ini.
Para petani di wilayah ini diperkirakan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Menurut keterangan Zainal Abidin, seorang petani lokal di Indra Makmur, sawah-sawah tersebut tidak dapat ditanami karena terjadinya sedimentasi di waduk dan kerusakan pada saluran irigasi yang mengalir ke lahan perkebunan PTPN 1.
"Air dari waduk meluap ke areal perkebunan PTPN karena saluran irigasi yang jebol terletak dekat dengan parit isolasi kebun tersebut," jelas Zainal.
Sebagai upaya sementara, warga dari empat desa yang terdampak—Desa Suka Makmur, Desa Alue Ie Mirah, Desa Jambo Leubok, dan Desa Blang Nisam—telah melakukan gotong royong untuk memperbaiki pintu waduk dan saluran yang mengalami kerusakan parah.
Zainal juga menyebutkan bahwa masalah ini telah dilaporkan ke Dinas Pertanian Holtikultura Kabupaten Aceh Timur.
Kepala Dinas Pertanian Holtikultura Aceh Timur, Erwin Atlizar, , mengonfirmasi bahwa lebih dari 144 hektar sawah di kawasan tersebut tidak dapat digunakan selama empat musim tanam terakhir.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak PTPN 1 dan Dinas PUPR Aceh Timur untuk menangani masalah ini,” ujar Erwin.
Dia menambahkan bahwa kerugian petani diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah akibat jebolnya saluran irigasi.
“Penanganan segera diperlukan karena setiap hektar sawah yang tidak bisa ditanami dapat menyebabkan kehilangan sekitar 5 ton gabah dalam satu kali panen,” pungkasnya. []