Kebangkitan Ekonomi Islam di Negara Muslim: Iman, Berkah dan Mulia

Editor: Syarkawi author photo

 

Meuligoeaceh.comDalam sebuah perjalanan penulis ke beberapa negara-negara muslim di Uni Emirates Arab (UEA) dan Timur Tengah, terbesit pertanyaan besar, mengapa negara-negara yang berada di padang pasir bisa begitu maju dan menjadi negara yang makmur. Bukankah mereka adalah bangsa yang tertinggal dan bertapak sandal berjalan diatas pasir? Namun sekarang mereka menjadi negara yang maju dengan teknologi yang begitu cepat. Apa rahasia nya? Berikut coba penulis uraikan bahwa ekonomi Islam adalah solusi kebangkitan umat Islam dan peradaban baru bagi dunia muslim.

Negara-negara muslim yang berada di wilayah padang pasir seperti Uni Emirat Arab (UEA) sebagai negara yang relatif baru, dan berdiri pada tahun 1971. Bagaimana mereka meninggalkan kemiskinan? Saat Ini kita terjebak pada kekayaan sumber daya alam, menurut penulis itu asumsi yang salah, solusi untuk menyelesaikan masalah kemiskinan di negara berkembang tidak hanya terletak pada penemuan sumber daya alam baru, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, dan penerapan kebijakan ekonomi Islam yang inklusif.

Di belahan dunia yang dikenal dengan kekeringan dan padang pasir, UEA telah membuktikan bahwa kemiskinan bukanlah takdir yang membuat mereka menjadi tertinggal, namun tantangan untuk bangkit. Sejak kemerdekaannya, UEA mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, berubah menjadi salah satu negara terkaya di dunia.

Pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh berbagai faktor, mulai dari sumber daya alam yang melimpah hingga kebijakan pemerintah yang visioner. Disinilah dibutuhkan “Strong Leadership” sang pemimpin yang bekerja karena Allah, takut karena Allah dan bekerja karena Allah. Akibatnya negara mendapatkan keberkahan dari Allah hingga menjadi sebuah negeri yang mulia. Tiga kunci filosofi itulah yang penulis simpulkan yaitu Iman, Berkah dan Mulia. Sebuah filosofi yang kuat untuk membawa kebangkitan Islam Menuju kejayaan.

Penulis juga melihat setidaknya dengan filosofi diatas, kebangkitan ekonomi Islam di negara-negara muslim disebabkan beberapa faktor.

Pertama, pengelolaan kekayaan sumber daya alam yang adil dan bermartabat. Sumber daya alam adalah pondasi utama kekayaan negara-negara muslim di wilayah padang pasir.

Di era meningkatnya kekuatan ekonomi global di tengah menguatkan kapitalisme, negara muslim tersebut mampu menunjukkan bahwa ekonomi Islam punya solusi. Mungkin kita terlalu sempit memahami Islam, bahwa Islam juga memberikan solusi terhadap ekonomi. Islam juga berbicara insfrastruktur ekonomi. Dengan mengembangkan ketersediaan infrastruktur seperti pelabuhan dan bandara internasional yang canggih dan lokasi geografis yang strategis, menjadikan negara muslim di Arab sebagai hubungan regional dan internasional yang penting untuk perdagangan internasional.

Sistem ekonomi Islam yang diterapkan juga menerapkan sistem investasi cerdas dan bijaksana dengan investasi jangka panjang. Salah satu dana investasi terbesar di dunia, berinvestasi di berbagai sektor seperti real estat, teknologi, dan keuangan.

Kedua, pembangunan infrastruktur penyokong ekonomi. Kebangkitan ekonomi Muslim di awal dengan membangun fondasi dasar untuk kemajuan. Mereka membangun infrastruktur yang canggih dan modern, yang menjadi pondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Ketiga, kebijakan ekonomi yang visioner. Menciptakan Lingkungan Bisnis yang Kondusif
dengan menerapkan kebijakan ekonomi yang visioner dan pro lapangan kerja serta menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan menarik bagi pelaku usaha domestik maupun asing.

Keempat, pariwisata. Negara-negara muslim mengubah Gurun Menjadi Destinasi Global. Mereka telah berhasil membangun industri pariwisata yang berkembang pesat, menarik jutaan wisatawan setiap tahun. Keindahan Alam dan Arsitektur yang Menawan, serta menawarkan kombinasi unik antara keindahan alam gurun, pantai yang indah, dan arsitektur modern yang mengagumkan. Namun juga nilai budaya Islam masih sangat melekat di dalam pembangunan mereka.

Kelima, pendidikan dan sumber daya manusia yang terampil. UEA dan Timur Tengah menyadari pentingnya investasi dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai kunci keberhasilan jangka panjang.

Keenam, diplomasi dan hubungan internasional yang strategis. Membangun hubungan yang erat dengan negara-negara lain di seluruh dunia adalah strategi yang sangat penting. Dengan menjalin kerja sama ekonomi dengan berbagai negara dan hubungan diplomatik ekonomi dan budaya yang baik serta kerja sama internasional yang erat membuka peluang bagi investasi, perdagangan, dan transfer teknologi.

Beberapa catatan pengalaman diatas menjadi penting untuk kita renungkan dan praktikkan. Jika kita yakin Islam sebagai “The way of life” di segala sektor, sudah saat nya kita jadikan Islam sebagai pondasi kebangkitan ekonomi kita. Insya Allah. (Dr. Cand. H. Fachrul Razi, M.I.P, M.Si, MH, Ketua Komite I DPD RI)”

Share:
Komentar

Berita Terkini