Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono meresmikan atau groundbreaking Pelabuhan Perikanan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Gampong Ie Meulee, Kota Sabang.
Sabang - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono meresmikan atau groundbreaking Pelabuhan Perikanan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Gampong Ie Meulee, Kota Sabang.
Pada kegiatan yang berlangsung pada Senin (26/8) tersebut, Menteri KKP turut didampingi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal dan Penjabat (Pj) Wali Kota Sabang Andri Nourman.
Pj Wali Kota Sabang berharap peresmian SKPT dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, baik dengan meningkatkan infrastruktur perikanan, serta mendukung kesejahteraan nelayan dan komunitas sekitar.
"Seperti yang dikatakan bapak Gubernur Aceh dan kita harapkan bersama, semoga peresmian ini menandai dimulainya pembangunan pelabuhan yang akan memperkuat sektor perikanan Kota Sabang," harap Andri Nourman.
Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, menyebutkan, pembangunan SKPT Ie Meulee adalah modal penting dalam pengembangan daerah terluar yang memiliki sumber daya alam kelautan dan perikanan melimpah.
"Kami berharap proyek ini mendukung program penangkapan ikan terukur dan meningkatkan pengelolaan sumber daya perikanan," kata Menteri KKP.
Trenggono menjelaskan, ke depan pihaknya akan fokus pada penguatan nelayan dari sisi produksi dan sarana prasarana, sektor investasi, serta pasar perikanan. Penguatan investasi di sektor perikanan akan mencakup pembangunan sarana prasarana, termasuk subsidi bahan bakar, alat tangkap, serta mendatangkan pasar ke Pulau Weh.
"Kami berharap bahwa dalam waktu satu tahun sejak groundbreaking ini, pembangunan SKPT akan selesai dan mulai memberikan manfaat signifikan bagi komunitas nelayan dan ekonomi lokal," tambahnya.
Menteri KKP menegaskan pentingnya lima landasan utama dalam pengelolaan perikanan: pengembangan ruang konservasi laut, penangkapan ikan yang terukur dengan kuota, pengembangan budidaya perikanan seperti tuna farming, perlindungan pulau-pulau kecil pesisir, dan partisipasi masyarakat nelayan dalam pembersihan sampah plastik di laut.
"Dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Kota Sabang, Pemerintah Jepang, dan JICA, kami yakin bahwa pengelolaan yang baik dan sinergi akan membantu daerah ini tumbuh dan berkembang secara signifikan," kata Trenggono.
Sementara itu Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian KKP, Lotharia Latif, mengatakan pembangunan proyek ini merupakan bagian dari konsep pembangunan berbasis wilayah yang lebih luas, dengan dana hibah dari pemerintah Jepang.
Pelabuhan perikanan ini dirancang untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ekonomi lokal. Pada tahap awal, diharapkan proyek ini akan melibatkan tenaga kerja lokal, yang bertujuan untuk memberi dampak positif khususnya bagi nelayan tradisional di daerah tersebut.
Pembangunan itu diharapkan tidak hanya meningkatkan infrastruktur perikanan tetapi juga mendukung perekonomian lokal secara keseluruhan. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan akan mempercepat realisasi proyek dan meningkatkan manfaatnya bagi masyarakat.[]