Pemimpin Ideal Pilihan Rakyat

Editor: Syarkawi author photo

 

M Zubair SH MH,

Kadis Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Bireuen

Meuligoeaceh.com - Pemilihan  kepala daerah (Pilkada) menjadi salah satu indikator dalam sistem demokrasi karena rakyat dapat berpartipasi dalam menentukan pilihan politiknya. Melalui Pilkada rakyat akan memilih Kepala atau pimpinan daerahnya dengan hati nurani yang bersih tanpa ada pengaruh lain yang menodai sistem demokrasi.

Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia Pilkada menjadi upaya nyata untuk mewujudkan tegaknya demokrasi dan merealisasikan kedaulatan rakyat dengan prinsip jujur dan adil (jurdil) serta langsung, umum, bebas dan rahasia (luber).

Pilkada untuk tahun 2024 akan digelar pada  27 November dan para bakal calon mulai terlihat menampilkan dirinya melalui berbagai media terutama baliho dan informasi terbuka dari tim suksesnya.

Berkaca dari pengalaman Pilkada tahun-tahun sebelumnya besar harapan agar masyarakat pemilih tidak terkecoh lagi dengan janji-janji manis bakal calon (balon) dan ‘bantuan’ uang dan segepok bingkisan.

Untuk adanya pemimpin yang ideal pemilih wajib memedomani anjuran Rasulullah kepada salah satu sahabatnya agar tidak meminta jabatan.

Ucapan Rasulullah tersebut terdapat dalam hadis al-Bukhari, yang artinya “Dari Abdurrahman bin Samurah, beliau mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam berkata kepadaku, “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan dengan tanpa meminta, maka kamu akan ditolong, dan jika kamu diberi jabatan karena meminta maka kamu akan ditelantarkan, dan jika kamu bersumpah, lantas kamu melihat ada sesuatu yang lebih baik, maka bayarlah kafarat sumpahmu dan lakukanlah yang lebih baik.”

Makna dari hadis tersebut adalah siapa pun yang meminta jabatan sebagai pemimpin untuk dikabulkan, maka Allah akan menghilangkan pertolongan karena kerakusannya. Sementara jika kamu diberikan kepemimpinan tanpa diminta, maka kamu akan dapat pertolongan.

Maksud dari hadis tersebut bahwa Allah akan menolong dan mengilhami dengan kebenaran bagi pemimpin yang tidak meminta jabatan serta bahagia dunia dan akhirat. Dengan demikian pemimpin yang ideal pilihan rakyat adalah bakal calon pemimpin yang tidak meminta jabatan dengan cara apa pun untuk menyukseskan rencananya.

Idealisme

Pemimpin yang meminta jabatan pada awalnya kemungkinan besar tidak bisa mencintai rakyatnya karena punya harapan tertentu dari jabatan tersebut dan dengan demikian tidak akan sinkron antara kebutuhan masyarakat dengan program kegiatan yang dijalankan nantinya.

Selanjutnya pemimpin daerah yang ideal pilihan rakyat adalah pemimpin yang amanah, dimana masyarakat pemilih dapat melihat dari rekam jejak bakal calon sebelum menentukan pilihannya.

Seorang pemimpin haruslah bersikap amanah dan tidak curang sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Imam al-Bukhari, “Tidaklah seorang hamba yang diserahi Allah untuk memimpin, lalu meninggal dunia dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, kecuali Allah mengharamkannya masuk surga.

Kepercayaan dan kejujuran adalah kunci sukses seseorang dalam menjalankan aktivitas baiknya serta dicinta pengikutnya. Maka dalam memilih pemimpin sangat perlu menilai kejujurannya karena kebohongan akan menghancurkan masa depan bangsa.

Di sisi lain pemilih juga harus melihat calon pemimpin yang mampu bertanggung jawab karena sifat bertanggung jawab merupakan sifat mendasar yang harus ada pada seorang pemimpin.

Sifat amanah dan bertanggung jawab akan berpengaruh besar kepada putusan yang diambilnya nanti. Rasulullah saw bersabda, dari Abdullah bin Umar radiaallahu’anhuma, “Ketahuilah setiap dari kalian adalah seorang pemimpin.

Penguasa yang memimpin orang banyak akan diminta pertanggungjawabannya atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia diminta pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan istri pemimpin terhadap keluarga suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan diminta pertanggungjawabannya terhadap mereka, budak juga seorang pemimpin terhadap harta tuannya dan akan diminta pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.”

Di sini dapat dipahami bahwa pemimpin yang ideal adalah seorang leader yang mampu memikul tanggung jawab atas yang dipimpinnya sehingga apa pun yang terjadi di depan nanti dengan segala risiko seorang pemimpin harus berani bertanggung jawab. Jangan sampai seorang pemimpin lepas tangan sehingga atas apa yang telah dikerjakannya akan membebani kepada rakyat.

Kepemimpinan yang bertanggung jawab ditandai dengan adanya pola pikir yang memprioritaskan perubahan global yang berkelanjutan dan semangat untuk membangun daerah yang lebih baik. Masyarakat bisa menilai seorang calon pemimpin yang bertanggung jawab tidak dibatasi oleh pemikiran jangka pendek dan linier namun mereka selalu mampu mempertimbangkan yang lebih besar.

Artinya mereka melihat tantangan sosial, politik, dan lingkungan dalam konteks yang lebih luas. Selain itu kepemimpinan yang baik itu mempunyai kemauan untuk mengambil risiko dan merangkul proses kreatif yang rumit dan mungkin sangat diperlukan untuk mengubah sistem.

Kriteria selanjutnya pimpinan daerah yang ideal adalah seseorang yang cerdas dan mempunyai keahlian dalam banyak hal, terutama dalam menata kewarganegaraan yang akan membawa daerah dan rakyat yang dipimpinnya pada kestabilan di berbagai bidang, baik keamanan, ekonomi, politik pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

Memberi kepercayaan yang bukan pada ahlinya merupakan suatu kehancuran sebagaimana Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Apabila sifat amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadi kiamat.” Orang itu bertanya, “Bagaimana hilangnya amanah itu? “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadi kiamat.” (Hadis riwayat Imam al-Bukhari).

Mencintai rakyat

Maka dalam memilih, rakyat sebagai pemilih harus melihat calon yang memang mempunyai kapasitas untuk mengatur daerah bukan berdasarkan pada ketenaran dan bantuannya saja. Calon pemimpin yang cerdas adalah cerdas dalam mengelola pemerintahan untuk menyejahterakan rakyatnya.

Bukan malah menjadi orang serakah hanya memiliki gagasan berupa program untuk memperkaya diri dan koleganya. Ini harus menjadi perhatian  utama pemilih dan belajar dari pengalaman-pengalaman yang sudah terjadi sehingga tidak terpuruk pada lubang yang sama.

Dalam memilih harus melihat latar belakang bakal calon dan pendidikan serta keterampilannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat terekam dari kehidupannya dalam masyarakat dimana seseorang bakal calon mempunyai keimanan yang kuat serta baik hubungan dengan semuanya serta rendah diri. Kemudian pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyat dan kriteria ini juga ditegaskan oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadis.

Memberi kepercayaan yang bukan pada ahlinya merupakan suatu kehancuran sebagaimana Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Apabila sifat amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadi kiamat.” Orang itu bertanya, “Bagaimana hilangnya amanah itu? “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadi kiamat.” (Hadis riwayat Imam al-Bukhari).

Mencintai rakyat

Maka dalam memilih, rakyat sebagai pemilih harus melihat calon yang memang mempunyai kapasitas untuk mengatur daerah bukan berdasarkan pada ketenaran dan bantuannya saja. Calon pemimpin yang cerdas adalah cerdas dalam mengelola pemerintahan untuk menyejahterakan rakyatnya.

Bukan malah menjadi orang serakah hanya memiliki gagasan berupa program untuk memperkaya diri dan koleganya. Ini harus menjadi perhatian  utama pemilih dan belajar dari pengalaman-pengalaman yang sudah terjadi sehingga tidak terpuruk pada lubang yang sama.

Dalam memilih harus melihat latar belakang bakal calon dan pendidikan serta keterampilannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat terekam dari kehidupannya dalam masyarakat dimana seseorang bakal calon mempunyai keimanan yang kuat serta baik hubungan dengan semuanya serta rendah diri.

Kemudian pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyat dan kriteria ini juga ditegaskan oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadis. 

Masyarakat pemilih jangan lagi terpengaruh black campaign dan money politic yang dapat membawa kehancuran bangsa dan merusak masa depan anak-anak bangsa. Mari kita bangun daerah yang lebih baik ke depan.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini