Kota Langsa – Pemerintah Kota (Pemko) Langsa menerima Peserta Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) Tingkat II Angkatan XIX Provinsi Lampung yang berkunjung ke kota Langsa, bertempat di Aula Sekdakota Langsa, Kamis, 22/8.
Pj. Walikota Langsa Syaridin S.Pd, M.Pd, yang diwakili Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat, Suriyatno, AP, MSP, menyambut Staf Ahli Pemerintahan Provinsi Lampung Drs. Intizam, sebagai Kepala Rombongan serta para Widyaiswara, Ir. Taufik Hidayat, MM. M.EP, Dr. Edarwan, SE, M.Si, dan Soni Wicaksono beserta rombongan Peserta Visitasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional.
Peserta Visitasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional tersebut merupakan para Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (eselon II) yang berasal dari Pemerintah Propinsi Lampung dan Kabupaten/ Kota yang ada di Propinsi Lampung.
Asisten I Pemko Langsa Suriyatno pada saat membuka acara menyampaikan, selamat datang di Kota Langsa, Pesona Pesisir Timur Aceh. “Suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi kami, Pemerintah serta warga Kota Langsa, karena telah terpilih sebagai salah satu locus visitasi Kepemimpinan Nasional PKN Tingkat II Angkatan XIX Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Lampung”.
Kunjungan Bapak-Ibu tentu juga menjadi berkah bagi kami karena ada proses saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan OPD dan BUMD kami. Pengalaman dan pengetahuan yang Bapak-Ibu miliki yang sekiranya layak untuk dibagikan ke kami.
Demikian juga pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, khususnya terkait pengembangan sektor pariwisata dan UMKM akan kami bagikan kepada Bapak dan Ibu sekalian. Jika ada yang mau diperdalam, silahkan tanyakan sedetail-detailnya kepada OPD dan BUMD terkait.
“Kota Langsa ini luasnya kurang lebih 282 KM persegi yang dibagi dalam 5 Kecamatan dan 66 Gampong (Desa) dengan jumlah penduduk menurut data BPS tahun 2022 sebanyak 192.630 jiwa”, ungkap Suriyatno memetakan Kota Langsa secara singkat.
Jika dilihat dari bentang alamnya Langsa ini terdiri dari kawasan pesisir yang terdiri dari hutan mangrove dan areal pertambakan, kawasan tengah yang menjadi kawasan pemukiman, pusat pemerintahan, layanan publik dan bisnis, serta kawasan perbukitan yang terdiri dari hutan lindung darat dan areal perkebunan serta pertanian, lanjutnya.
“Dari segi etnisitas Kota Langsa ini heterogen yang mayoritas suku Aceh dan Jawa, kemudian Melayu, Gayo, Batak, Thionghoa, selain beragam suku, penduduk Kota Langsa juga beragam agama, yakni Agama Islam menjadi agama yang diimani oleh mayoritas penduduk, kemudian ada Kristen, Budha, dan Khonghuchu”, papar Suriyatno.
Keberagaman suku dan agama tersebut menjadikan Kota Langsa penuh warna tetapi tetap rukun serta damai selalu. Hal itu yang menjadi salah satu daya tarik Kota Langsa sehingga banya pendatang dari berbagai daerah yang menuntut ilmu maupun bekerja di Kota Langsa. Bahkan banyak yang bekerja di kabupaten-kabupaten tetangga tetapi tinggalnya di Kota Langsa.
Dari sisi potensi SDA, Kota Langsa tidak mempunyai cadangan Minerba maupun Migas yang bernilai ekonomi tinggi, tetapi Kota Langsa mempunyai kawasan pesisir dengan hutan mangrove yang luasnya hampir 8.000 hektare dengan kondisi tutupan lahan yang masih sangat bagus sehingga Kota Langsa dikenal sebagai Kota dengan kawasan mangrove terluas di dunia.
Potensi tersebut yang terus kami kembangkan menjadi sumber pendapatan Kota Langsa dalam scenario pengembangan Green economy/ekonomi hijau, misalnya melalui ekowisata, silvofishery, dan perdagangan karbon. Prinsip yang kami anut adalah masyarakat sejahtera, lingkungan terjaga.
Lebih lanjut, Suriyatno juga memperkenalkan berbagai lokasi wisata yang banyak jadi buruan, baik wisata lokal maupun dari luar yang ada di Kota Langsa lengkap dari awal pembangunan hingga dengan sistem pengelolaan, manfaat dan keunggulan dari masing-masing wisata tersebut.
“Pada tahun 2019 ekowisata hutan mangrove Kuala Langsa mendapatkan 2 piala dalam Anugerah Pariwisata Indonesia (API Award) sebagai ekowisata terpopuler dan terfavorit dari semua kategori”, pungkasnya.
Pengembangan ekowisata juga kami lakukan dengan melakukan konversi sebagian lahan perkebunan kelapa sawit milik PTPN menjadi Taman Hutan Kota Langsa yang luasnya hampir 50 Ha.
”Taman Hutan Kota Langsa dikembangkan dalam konsep wisata LAMBADA yang memadukan wisata alam, wisata buatan, dan wisata budaya dalam satu paket dan menjadi sarana konservasi, rekreasi, dan edukasi, di sana pengunjung akan dimanjakan dengan sajian hutan alam, hutan buatan, taman satwa, rumah adat Aceh, dan berbagai wahana bermain”, kata Suriyatno.
Di luar keuntungan yang bersifat tangible/nyata, pengembangan sector pariwisata telah membuat Kota Langsa semakin dikenal luas dan warganya menjadi bangga akan kotanya. Keterkenalan tersebut secara otomatis juga akan berpengaruh pada peningkatan minat kunjungan wisatawan ke Kota Langsa yang dampaknya juga pada peningkatan perputaran ekonomi di Kota Langsa.
Seperti yang kami sampaikan di atas bahwa sector pariwisata berkonstribusi memunculkan bangkitan ekonomi baru di sector UMKM. Kota Langsa ini dikenal dengan julukan Kota Seribu Café karena banyaknya café, restaurant,maupun warung kopi. Menjamurnya warung kopi atau café tidak hanya di pusat kota tetapi telah merambah ke desa-desa.
“Dengan menjamurnya warung kopi dan café mendorong industry pengolahan makanan dan minuman skala rumah tangga berkembang pesat”, tambahnya lagi.
Dari sisi kebijakan kami telah mengeluarkan peraturan untuk bela dan beli produk UMKM. Berbagai event yang digelar oleh Pemko Langsa, instansi vertical, BUMN, BUMD, lembaga pendidikan wajib menggunakan produk hasil UMKM Kota Langsa jika barang atau jasa tersebut tersedia di Kota Langsa. Kami juga sering menggelar berbagai event untuk membantu mempromosikan dan memasarkan produk UMKM baik di level daerah maupun nasional.
“Apresiasi tersebut berkat kerja sama antar OPD yang solid, komitmen yang kuat, kerja cerdas dan kerja keras pemerintah Desa hingga Pemerintah Kota Langsa untuk memberikan pelayanan terbaik dan tercepat kepada masyarakat”, tutup Suriyatno.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut mendampingi Asisten I Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat, Staf Ahli bidang Pemerintahan, Siti Zuriah, SH, Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan, Ir. Abdul Qaiyum, Kepala BKPSDM, Dewi Nursanti, SH, MH, Inspektur Kota Langsa, Syahrial, SE, AK, kadis Perindagkop dan UKM, Mahlil, SH, Kadis Porapar, Aulia Syahputra, S.STP, MSP, Kepala Badan Kesbangpol, Drs. Zulhadisyah, S.STP, MSP, Kadis Kominfo , Muzammil, S.STP, MSP, serta Para Kabid dan personil BKPSDM Kota Langsa.[]