Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Harus Mampu Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi dan Polarisasi

Editor: Syarkawi author photo


Banda Aceh - Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah melaksanakan Musyawarah Daerah bertempat di Aula Lt.IV Gedung Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Banda Aceh.

Kegiatan Musyawarah Daerah Pemuda Muhammadiyah ke XVIII dan Nasyiatul Aisyiyah ke IX dengan Tema " Pemuda Negarawan, Harmoni pembangunan kota Banda Aceh, dibuka oleh Ketua Daerah Muhamadiyah  Banda Aceh Drs.Tarmizi Gadeng Msi yang juga dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah, Pada kesempatan tersebut turut hadir Ketua Pemuda Wilayah Muhammadiyah Aceh, Staf Ahli Walikota Banda Aceh bidang pemerintahan politik dan hukum, Wakil Rektor II Universitas Muhamadyah , Polresta Banda Aceh dan perwakilan Ormas Pemuda lainnya.

Mewakili PJ Walikota Banda Aceh, Staf Ahli bidang pemerintahan politik dan hukum, Iskandar S.Sos Msi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Muhamadyah merupakan salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, dan usianya sudah mencapai 112 tahun,  Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 oleh KH Ahmad Dahlan, tidak bisa dipungkiri bahwa jasa dan kontribusi Muhammadiyah sejak masa perjuangan sampai saat ini sangatlah besar bagi bangsa dan negara ini.

Dan saat ini banyak sekali kader-kader Muhammadiyah menempati posisi strategis baik di Pusat maupun Daerah, ini menunjukkan kapasitas intelektual kader Muhammadiyah tidak diragukan lagi.

Menilik pada Tema diatas Pemuda Negarawan, harmoni pembangunan kota Banda Aceh, tentu mempunyai makna yang cukup dalam,  disini diharapkan bahwa pemuda Muhammadiyah harus bisa menghadapi tantangan kedepan yang jauh lebih berat, dan juga harus bersifat inklusif bukan hanya berorientasi internal tapi keberadaan Pemuda Muhammadiyah harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, juga keselaran dan kolaborasi dalam pembangunan Kota Banda Aceh.

Di era globalisasi dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, belum lagi terjadi polarisasi di berbagai sektor apakah politik, ekonomi, sosial dan budaya, maka untuk menghadapi itu semua pemuda Muhammadiyah mulai sekarang harus bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan tersebut kalau tidak kita akan tergilas dengan perubahan peradaban tersebut.

Oleh karena itu Pemuda Muhammadiyah harus Inspiratif, produktif dan transformatif sehingga bisa menjawab seluruh tantangan.

Dalam Waktu dekat akan ada dua event yang penting yang harus kita laksanakan  yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan berlangsung pada Bulan September dan Pilkada baik Gubernur maupun Walikota/ Bupati pada Bulan November 2024.

Tentu kedua event ini akan memberikan nuansa tersendiri, mari kita jadikan Kora Banda Aceh yang ramah dalam menerima tamu, seperti pepatah mengatakan Pemulia Jamee adat Geutanyoe, sehingga akan memberikan citra yang baik bagi Atlit, official dan tamu yang akan berkunjung ke tempat kita.

Begitu  juga dengan Pilkada yang dinamikanya sudah mulai terasa, dan mari kita semua  menjaga dan memberikan Susana yang sejuk dan kondusif dan jauh dari polarisasi politik.

oleh karena itu Pemuda Muhammadiyah diharapkan dapat mengambil peran dan menjadi garda terdepan untuk menjaga agar selalu kondusif.

Begitu juga dengan Nasyiatul Aisyiyah sebagai sayapnya wanita Muhammadyah dengan perannya teruslah mengobarkan dakwah untuk para wanita, sehingga nanti diharapkan akan menumbuhkan wanita wanita pemikir yang cerdas, inspiratif, kontributif dan transformatif yang dapat mengembangkan visi dan misi Muhammadiyah yang berazaskan Al-Qur'an dan As-sunah.kata Iskandar.

Dalam kesempatan ini Iskandar juga memberikan semangat dan selamat' bermusyawarah semoga akan terpilih Ketua Pemuda Muhammadiyah Banda Aceh periode selanjutnya, dengan Program dan kegiatan yang berorientasi pada masyarakat dan mendorong akselerasi pembangunan Kota Banda Aceh, demikian pungkasnya.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini