Usai Jalani Diklat Menjahit Dan Bordir Selama 100 Hari, Kadis Muslem Berharap Peserta Bisa Mandiri dan Berkembang Di Kampung Asal

Editor: Syarkawi author photo

 Kadinsos Aceh Dr. Muslem menyerahkan toolkit sebagai bekal kemandirian peserta usai mengikuti diklat menjagit dan bordir UPTD RSJN Dinsos Aceh. (13/8/24) di Aula UPTD.

Banda Aceh - Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr. Muslem, S.Ag, M.Pd berharap para peserta binaan Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) Menjahit dan Bordir Aplikasi UPTD Rumoh Sejahtera Jroh Naguna Dinsos Aceh bisa mandiri dan mampu mengembangkan diri usai 100 hari mengikuti diklat.

Harapan itu disampaikan Kepala Dinas ketika menutup secara resmi Diklat keterampilan siswi angkatan 88 di Aula RSJN. Selasa, 13 Agustus 2024.

“Potensi yg sudah dimiliki selama dilatih 100 hari ini jangan di sia-sia kan dan harus dimanfaatkan. Kami menganggap anak-anak sudah berhasil melewati pendidikan” kata Muslem.

Lebih lanjut Muslem meminta para peserta untuk menerapkan bakat dan keterampilan menjahit yang dikuasai itu di daerah masing-masing.

Apalagi tambahnya, setiap peserta diberikan toolkit (peralatan kerja) berupa mesin jahit, mesin obras dan benang jahit sebagai bekal kemandirian setelah mengikuti pendidikan.

“Saat tiba dikampung nanti jangan hanya diam saja dan menunggu, tapi berinovasilah, bikin kreatifitas, misalnya kombinasi antara menjahit/bordir tradisional dan modern sehingga menjadi karya yang menarik”

“Lalu atur strategi promosi, baik itu harga dan penyebaran informasi produk melalui sosial media yang efektif. Saya yakin anak-anak semua nya mampu. Kita juga berharap setibanya dikampung para peserta bisa menjadi tumpuan harapan baru bagi ekonomi keluarga” pintanya.

Sebelumnya, Plt. Kepala UPTD RSJN, Devi Riansyah, A.KS, M.Si melaporkan, selama 3 bulan lebih 20 orang peserta remaja dari Kabupaten/Kota tersebut mengikuti pendidikan, pelatihan dan pemibinaan di UPTD.

Sebanyak 80 persen pendidikan yang diberikan berupa pendidikan praktek. Program ini merupakan wujud keseriusan dan kepedulian Pemerintah Aceh kepada remaja dan anak-anak. Terutama dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Aceh.

Turut hadir dalam kegiatan penutupan, Kasubbag TU, Nelly Heryani, Kasi Pelayanan, Abdul Wahab para PNS dan Staf Tekon. []

Share:
Komentar

Berita Terkini