BIREUEN – Legenda sepakbola Aceh, Bakhtiar Juli didapuk sebagai pembawa Obor Api PON XXI untuk diserahkan kepada Penjabat Bupati Bireuen Jalaluddin, selaku Pembina Upacara, di Pendopo Bupati setempat, Rabu(4/9/2024) sore.
Diiring 20 Tim Kirab Api PON XXI Aceh, Bakhtiar Juli menyapa ramah masyarakat dan pelajar, yang antusias bersorak sorai menyambut Api PON XXI yang berada di Obor yang ia cengkeram erat sambil berlari.
Dimasa mudanya, sejumlah prestasi mentereng berhasil persembahkan oleh pria kelahiran Gampong Juli Seutuy pada 20 Juni 1971 silam itu. Di tahun 1998, bersama PSSB Junior Bakhtiar Juli berhasil menjadi runner up pada Soeratin Cup tingkat Nasional.
Prestasinya di tim junior PSSB, membuat Bakhtiar Muda dilirik Aceh Putra Galatama di tahun 1990 hingga 1992. Gocekan Putra Kota Juang itu menarik minat Pupuk Kaltim Galatama. Dua tahun di Pupuk Kaltim Galatama (93/94).
Petualangan Bakhtiar Juli di persepekbolaan nasional berlanjut ke Putra Samarinda (kini Borneo FC) pada periode 1997/1998, PSP Padang (97/98) dan Persiraja (98/2000).
Meski tak muda lagi, namun Bakhtiar tak bisa meninggalkan kecintaannya mengolah si Kulit Bundar. Hingga kini, Bakhtiar Juli masih aktif menyalurkan hobinya di dunia sepakbola, baik sebagai pelatih mauoun mengikuti kompetisi.
Pada 2015 lalu, Bakhtiar Juli mewakili kesebelasan Kesebelasan Legend Aceh untuk berkompetisi di Singapura. Pada Juni 2022, Bakhtiar juga terpilih untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U 50 yang bertanding pada komletisi Walking Football di Florence, Italia. Di tahun yang sama, Bakhtiar Juli juga bergabung bersama Timnas U 50 untuk mengikuti kompetisi di Qatar.
Sementara itu, Pj Bupati Bireuen dalam amanatnya menjelaskan, Kirab API PON merupakan sebuah tradisi yang menjadi simbol persatuan, semangat sportivitas, dan kebanggaan nasional.
“Obor yang telah kita saksikan tadi tidak hanya membawa nyala api, namun juga membawa pesan-pesan mulia tentang sportivitas, semangat kompetisi yang sehat, serta tekad untuk menjunjung tinggi persaudaraan di antara seluruh anak bangsa,” ungkap Jalaluddin.
Pj Bupati Bireuen menambahkan, gelaran PON bukan hanya ajang perlombaan fisik semata, tetapi menjadi sebuah sarana untuk mempererat persaudaraan sebagai sesama anak bangsa.
“Melalui olahraga, kita belajar tentang nilai-nilai penting seperti kerja sama, disiplin, integritas, dan semangat pantang menyerah. Kirab Api PON melambangkan seluruh nilai tersebut dan merupakan sebuah kehormatan besar bagi kita, masyarakat kota Subulussalam dapat turut ambil bagian dalam momen bersejarah ini,” ujar Jalaluddin.
“Kehadiran Kirab Api PON XXI ini bukan hanya sekadar Seremonial. Ini adalah simbol harapan dan semangat yang harus terus kita jaga. Mari kita jadikan momen ini sebagai tonggak bagi kemajuan olahraga di Aceh, sekaligus sebagai inspirasi bagi generasi muda Aceh untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi daerah dan bangsa,” pungkas Azhari.
Apel Kirab Api PON diikuti oleh unsur Satpol PP dan WH Bireuen, ASN, organisasi kepemudaan, Organisasi massa dan siswa sekolah dari berbagai tingkatan.[]