Pj Bupati Simeulue Teuku Reza Fahlevi, MM., bersama Ketua DPRK Sementara Rasmanudin H. Rahamin, SE., DanlanaL Simeulue Letkol Laut (P) Oyu Mulia Sukmana, S.T., M.T., M.Tr.Opsla dan Unsur Forkopimda menyambut kadatangan KRI Teuku Umar di Pelabuhan Car.
Sinabang - Selasa, 24 September 2024. Suasana di Pelabuhan Cargo Simeulue terasa berbeda dengan kedatangan kapal perang KRI Teuku Umar yang tiba sekitar pukul 07:30 WIB. Komandan KRI TEUKU UMAR Letkol Laut (P) Aep Saeful ,S.T.,M.Tr. Opsla bersama kru kapal disambut dengan penuh antusias oleh Penjabat Bupati Simeulue, Teuku Reza Fahlevi, M.M., Ketua DPRK Sementara, Rasmanudin H. Rahamin, SE., DanlanaL Simeulue Letkol Laut (P) Oyu Mulia Sukmana, S.T., M.T., M.Tr.Opsla., bersama beberapa unsur Forkopimda, yang hadir untuk menyambut langsung kedatangan KRI Teuku Umar.
Kapal ini tidak hanya datang sebagai bagian dari rutinitas militer, tetapi membawa misi penting, yaitu melaksanakan program "Ekspedisi Rupiah Berdaulat". Program ini merupakan inisiatif Bank Indonesia untuk memastikan ketersediaan dan distribusi uang rupiah di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, termasuk kepulauan terpencil seperti Simeulue.
Dalam program ini, KRI Teuku Umar bertindak sebagai penghubung antara Bank Indonesia dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Aceh, yang akan menjadi institusi pelaksana penukaran uang rupiah di Simeulue. Melalui ekspedisi ini, masyarakat Simeulue diharapkan dapat memperoleh akses yang lebih baik terhadap uang rupiah dalam kondisi layak edar, baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk mendukung perekonomian lokal.
Penjabat Bupati Simeulue, Teuku Reza Fahlevi, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas program ini. "Kehadiran KRI Teuku Umar dan program Ekspedisi Rupiah Berdaulat sangat penting bagi perekonomian Simeulue. Program ini bukan hanya soal distribusi uang, tetapi juga wujud nyata dari perhatian pemerintah pusat terhadap daerah-daerah kepulauan seperti Simeulue," ujarnya dalam sambutan singkatnya.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan langkah strategis Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan kehadiran fisik rupiah di seluruh wilayah Indonesia. Simeulue, sebagai salah satu pulau terluar di Provinsi Aceh, sering menghadapi tantangan dalam akses ke uang tunai. Dengan adanya ekspedisi ini, diharapkan tidak hanya memastikan ketersediaan uang tunai, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga uang dalam kondisi layak.
Misi ini juga menjadi simbol penting dari kedaulatan ekonomi negara, terutama di wilayah-wilayah yang berada jauh dari pusat ekonomi nasional. Ekspedisi ini memastikan bahwa masyarakat di daerah terpencil tetap dapat menikmati pelayanan yang setara dengan masyarakat di wilayah perkotaan.
Kedatangan KRI Teuku Umar di Simeulue menjadi bagian dari rangkaian program nasional Ekspedisi Rupiah Berdaulat, yang sudah dilaksanakan di berbagai wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar Indonesia. Setelah menyelesaikan tugasnya di Simeulue, KRI Teuku Umar akan melanjutkan misinya ke wilayah-wilayah lain yang memerlukan distribusi uang rupiah.[]