Bireuen - Gampong Nase Me terpilih sebagai gampong (desa) terbaik dalam menerunkan angka stunting di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
Camat Pandrah, Saifuddin, mengatakan, Nase Me ini sebelumnya gampong lokasi khusus (Lokus) stunting, di kecamatan ada 13 gampong menjadi Lokus stunting.
Terpilihnya Nase Me setelah penilaian dari tim Provinsi Aceh dengan melihat keberhasilan gampong tersebut dalam menurunkan angka stunting.
"Kami mendapat informasi dari Kementerian Desa ada 120 gampong di Bireuen menjadi gampong yang berkinerja baik dalam penurunan angka stunting," kata Saifuddin, Sabtu 17 Agustus 2024.
Kata Saifuddin, saat di cek, dan evaluasi, Gampong Nase Me menjadi contoh bagi gampong lain dalam upaya penanggulangan stunting.
Sebelumnya ada 15 orang yang stunting dari tahun ke tahun terus turun menjadi 7, turun lagi ke 3 orang, sekarang dua orang lagi. Hal yang paling penting tahun 2024 Gampong Nase Me bebas stunting dan bukan lagi gampong Lokus stunting.
Hari ini tim dari Biro Kesra kantor Gubernur dan DPMGPKB Aceh hadir ke Gampong Nase Me Pandrah, Bireuen untuk membina untuk menjadi sebagai gampong atau kecamatan layak untuk dipersiapkan mengikuti lomba pada tingkat provinsi, regional 1 Sumatera dan nasional.
Perencana Ahli Badan Perencanaan Pengembangan Daerah (Bapedda) Bireuen, Etavianti mengatakan, ada penilaian gampong berkinerja baik, Bireuen dari 609 gampong di 17 kecamatan, hanya 120 gampong dalam 12 kecamatan yang berkinerja baik.
Hal itu disampaikan ke camat ada penilaian dan perwakilan Bireuen untuk diajukan ke Aceh, lalu ke regional 1 Sumatera dan nasional.
"Kita susah melakukan verifikasi dokumen, verifikasi lapangan, ada beberapa indikator hingga terpilih Gampong Nase Me ini, dan di sini banyak inovasi dilakukan,” kata Saifuddin.
Seperti Komandan Laut Perang Stunting, Tambang Bata (Bintang Perkembangan Bayi Balita) yang anak-anak sesuai perkembangan nanti ditempel bintang, dan saat pulang dari Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) diberikan bintang.
Ada Becak Sayang Anak (Besan) kenderaan untuk antar jemput ibu dan anak ke Posyandu bagi yang tidak punya kenderaan, dengan pelayanan ini memberi akses pelayanan mudah bagi masyarakat setempat, nanti pulang juga diberikan balon sebagai reward telah berkontribusi hadir ke Posyandu.
Juga ada inovasi Rem Setan (Remaja Sekolah Kesehatan) ini sebagai upaya antisipasi atau pencegahan stunting yang dimulai dari remaja. Nantinya remaja itu yang jadi konselor, mereka akan memberi konseling untuk sesama remaja.
Juga ada inovasi Sensasi juga apabila ada anak-anak belum imunisasi maka bidan gampong dan kader datang langsung kerumahnya atau melayani sistem jemput bola.[]