Takengon - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah, Subhandhy, AP, M.Si menerima jamuan dari Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi), Triwatty Marciano beserta rombongan di Pendopo Bupati Aceh Tengah pada Rabu (04/09/2024) malam. Pertemuan ini membahas kesiapan sarana dan prasarana serta teknis penyelenggaraan cabang olahraga pacuan kuda pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Subhandhy menyampaikan harapannya agar penyelenggaraan pacuan kuda di Lapangan Pacu Kuda H.M Hasan Gayo, Kecamatan Pegasing, berjalan sukses. Ia juga menegaskan bahwa penunjukan Aceh Tengah sebagai tuan rumah pacuan kuda di PON kali ini merupakan kehormatan besar bagi masyarakat.
“Kita bersyukur atas penunjukan Aceh Tengah sebagai tuan rumah cabang olahraga pacuan kuda. Ini bukan hanya bermanfaat bagi infrastruktur daerah, tetapi juga berpotensi besar dalam mempromosikan budaya lokal dan mengangkat nama Aceh Tengah,” kata Subhandhy.
Ia menambahkan, dalam rangka memperkenalkan budaya lokal, selain lomba pacuan kuda kelas prestasi, akan diselenggarakan juga pacuan kuda tradisional sebagai kelas tambahan. “Selain pacuan kuda kelas prestasi, kita rencanakan lomba pacuan kuda tradisional untuk mengangkat budaya lokal. Tentu, menjadi tuan rumah juga akan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.
Mengenai persiapan sarana dan prasarana, Subhandhy menyatakan bahwa berbagai kendala telah ditangani secara optimal. Beberapa masalah seperti kekurangan air dan listrik telah diatasi melalui penambahan tandon air dan kerja sama dengan PLN. Selain itu, tempat parkir dan pengelolaan sampah juga telah dipersiapkan dengan baik untuk mendukung kelancaran event.
Ketua Umum Pordasi Pusat, Triwatty Marciano, memberikan apresiasi tinggi terhadap kesiapan Aceh Tengah, dan menyebut Lapangan Pacu Kuda H.M Hasan Gayo sebagai lapangan pacuan kuda terbaik di Indonesia saat ini. Ia juga mendukung penuh pelaksanaan kelas tambahan pacuan kuda tradisional.
“Lapangan ini adalah yang terbaik se-Indonesia. Lomba pacuan kuda tradisional sangat menarik untuk menonjolkan kearifan lokal. Namun, kita harus memperhatikan keselamatan joki, kuda, dan penonton,” ujar Marciano.
Selain itu, Marciano menyoroti beberapa hal teknis yang perlu diperhatikan, seperti pengelolaan parkir, distribusi air, penempatan UMKM, serta kebersihan sampah kotoran kuda. Ia juga menekankan bahwa sampah kotoran kuda dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, yang bernilai ekonomis jika dikelola dengan baik.
Sebagai bentuk dukungan, Triwatty Marciano secara simbolis menyerahkan 125 medali untuk kelas tambahan pacuan kuda tradisional, yang diterima langsung oleh Pj. Bupati Aceh Tengah. Lomba tersebut diharapkan diikuti oleh sekitar 75 kuda tradisional sebagai bagian dari tes event menjelang pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut.
Pj. Bupati Subhandhy menutup pertemuan dengan menyatakan kesiapan pemerintah daerah dalam mendukung penuh penyelenggaraan event nasional ini. “Kami siap memberikan dukungan penuh dan berharap seluruh pihak, baik panitia, peserta, maupun pengunjung, dapat berkolaborasi untuk memastikan event ini berjalan lancar dan sukses,” tutupnya.
Dengan penyelenggaraan PON di Aceh Tengah, diharapkan olahraga pacuan kuda semakin berkembang, dan sekaligus menjadi ajang promosi budaya serta potensi daerah kepada masyarakat nasional.[]