Bener Meriah - Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.. Pada tahun 2045 diharapkan adanya perubahan pada pertumbuhan gizi anak yang mengakibatkan tidak adanya kasus stunting lagi di Indonesia. Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Di tahun 2024 angka prevalensi stunting sudah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sehingga di tahun 2024 sudah mencapai 8,96%, hal ini sudah melebihi target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14%. Seperti yang ada dalam diagram dibawah ini:
Sumber : e-PPGBM Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah, Tahun 2024
Penurunan Angka Prevalensi Stunting di Kabupaten Bener Meriah karena banyaknya kegiatan yang mendukung percepatan penurunan stunting yang menjadi fokus utama dalam perencanaan dan penganggaran setiap tahun. Mulai dari Sekretariat daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dan instansi vertical yang ikut serta dalam kegiatan percepatan penurunan stunting.
Sumber : e-PPGBM Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah, Tahun 2024
Grafik diatas menggambarkan perkembangan prevalensi stunting di setiap kecamatan. Setiap Kecamatan mempunyai tren penurunan dari tahun sebelumnya. terdapat beberapa kecamatan yang angka prevalensi stuntingnya mengalami penurunan, dari tabel di atas dapat kita lihat kecamatan yang mengalami kenaikan stunting yakni Kecamatan Bandar dan Kecamatan Bener Kelipah sedangkan Kecamatan lainnya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Berdasarkan factor determinan yang ada dalam e-PPGBM masih adanya kasus stunting yang terjadi akibat kebiasaan merokok, sanitasi dan air minum yang kurang layak.[]