Sinabang - Asisten I Bidang Pemerintahan Setdakab Simeulue, Asludin, SE., M.Kes, secara resmi membuka Focus Group Discussion (FGD) penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten (RIPPARKAB) Simeulue di Aula Bappeda, Jumat, 6 September 2024. FGD ini merupakan bagian penting dalam menyusun strategi pengembangan pariwisata di Simeulue.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Simeulue, Asmanuddin, SH., MH, menjelaskan bahwa penyusunan RIPPARKAB ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. "Dengan tersusunnya RIPPARKAB ini, kita berharap Simeulue dapat menjadi destinasi wisata nasional yang berdampak positif bagi perekonomian masyarakat, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ungkapnya.
Dokumen RIPPARKAB ini juga dimaksudkan sebagai acuan perencanaan pembangunan pariwisata bagi para pemangku kepentingan. Asmanuddin menambahkan bahwa dokumen tersebut akan menjelaskan kondisi destinasi wisata, industri, pemasaran, dan kelembagaan pariwisata. Selain itu, konsep, prinsip, visi-misi, strategi, dan kebijakan juga akan disusun dalam RIPPARKAB.
Asisten I Setdakab Simeulue, Asludin, SE., M.Kes, dalam sambutannya menekankan pentingnya dokumen RIPPARKAB sebagai dasar pengembangan pariwisata Simeulue ke depan. "Dengan adanya dokumen ini, kita memiliki modal kuat untuk mengembangkan potensi wisata yang mendunia, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
FGD ini menghadirkan tiga pemateri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), yaitu Dr. As'ad Farag, Dr. Abadi Raksapati, dan Dr. M. Dhaifan Akbar, serta dihadiri oleh sejumlah kepala SKPK terkait, pelaku wisata, dan pemandu wisata.[]