Wakili Pj Bupati, Asisten II Sekda Aceh Besar Hadiri Temu Ramah dan Panen Perdana Padi Hasil Pupuk Organik Nasional

Editor: Syarkawi author photo

 Asisten II Sekdakab Aceh Besar M Ali memberikan arahan saat temu ramah bersama sahabat tani Indonesia SDT DPD Aceh Besar dan panen perdana 100% Pupuk Organik Nasional (PORNAS),bertempat di Gampong Cot Yang, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Kamis (05/9/2024).

KOTA JANTHO - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM diwakili Asisten II Sekdakab Aceh Besar M Ali S.Sos MSi menghadiri temu ramah bersama sahabat tani Indonesia SDT  DPD Aceh Besar dan sekaligus panen perdana 100% Padi hasil Pupuk Organik Nasional (PORNAS) yang digagas oleh sahabat tani indonesia, bertempat di Gampong Cot Yang, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Kamis (05/09/2024). 

Dalam sambutannya, Asisten II Sekdakab Aceh Besar M. Ali mengatakan, pupuk organik dengan pupuk kimia sebenarnya keduanya sama-sama penting. Akan tetapi, apabila petani terus menerus mengunakan pupuk kimia, itu ada dampak negatif pada struktur tanah, sehingga lama kelamaan lama struktur kebasaan tanah tersebut akan menjadi tak layak tanam.

"Beda dengan kita menggunakan pupuk organik, dia akan langsung menyatu dengan tanah dan tidak merusak kadar tanah, semakin lama kita gunakan pupuk organik, semakin bagus lahan sawah tersebut," katanya. 

Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar sedang menjelaskan tentang Pupuk Organik Nasional kepada petani dan penyuluh, bertempat di Gampong Cot Yang, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Kamis (05/09/2024). FOTO/MC ACEH BESAR 

Oleh karena itu, lanjut M. Ali, ia mengajak petani di Aceh Besar supaya bisa secara perlahan beralih mengunakan pupuk organik. Karena, kalau sekaligus tidak memakai lagi pupuk kimia, kemungkinan besar petani belum bisa menerima. 

"Namun, kita turunkan pelan-pelan penggunaan pupuk kimia, contohnya tahun ini kita gunakan 50:50. Selanjutnya, kita gunakan pupuk organik 75 persen dan pupuk kimia 25 persen, itu salah satu cara beralih dari penggunaan pupuk kimia," ujarnya. 

Ia menyebutkan, sekarang masyarakat di luar negeri (internasional) sudah tidak mau lagi mengkonsumsi atau membeli hasil produksi yang menggunakan pupuk kimia. 

"Bila mau beli beras atau sayur, mereka tanya dulu, ini pakai pupuk apa, kimia apa organik. Itu lah penyebab, kenapa beras dari indonesia susah diekspor keluar, karena kita masih menggunakan pupuk kimia dan mudah-mudahan ke depan petani kita di Aceh Besar bisa memakai pupuk organik semua," sebut M.Ali. 

Asisten II Sekdakab Aceh Besar M Ali didamping kadis Pertanian dan Ketua Sahabat Tani Indonesia memanen panen perdana 100% padu hasil dari Pupuk Organik Nasional (PORNAS), bertempat di Gampong Cot Yang, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Kamis (05/09/2024). FOTO/MC ACEH BESAR

Sementara Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sahabat Tani Indonesia DPD Aceh Besar yang telah membantu petani dengan Pupuk Organik Nasional (PORNAS). 

"Dengan hadirnya Pupuk Organik dapat meningkatkan hasil produksi petani kita di Aceh Besar, mungkin khususnya di Kecamatan Kuta Baro atau di Gampong Cot Yang," ucapnya. 

Kemungkinan besar, dikatakan Jakfar, pupuk organik merupakan pengganti pupuk kimia yang biasa di gunakan oleh petani. Seperti yang diketahui bersama, selama ini petani mengalami kekurangan pupuk. Tapi, hingga saat ini pupuk yang diberikan kepada semua Kabupaten/kota mencapai 75 persen. 

"Akan tetapi, alangkah baiknya kita semua pelan-pelan beralih kepada pupuk organik, selain sehat, juga bisa meningkatkan hasil produksi," tutur Jakfar. 

Sementara itu, Ketua DPD Sahabat Tani Indonesia Aceh Besar Mubarak Kamal, SE menyatakan, ini merupakan panen perdana padi yang mengunakan pupuk organik Nasional (PORNAS) yang dibina oleh Sahabat tani indonesia STI SDT. 

"Alhamdulillah, hari ini sebuah kebanggan bagi kami, karena sukses mendemplot padi organik nasional dengan memakai pupuk Pornas ini," ujarnya. 

Ia menuturkan, dalam menjaga ketahanan pangan, pihak dari sahabat tani Indonesia akan terus berupaya, agar kedepan Kabupaten Aceh Besar bisa menjadi lumbung pangan organik. 

"Terutama tanaman padi dan tanaman hortikultural, ini juga salah satu untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan pendapatan mereka," pintanya. 

Selain diKabupaten Aceh Besar, Mubarak menerangkan, penggunaan pupuk organik juga sudah digunakan oleh petani dibeberapa Kabupaten di Provinsi Aceh. 

"Dan, Alhamdulillah, dua minggu lagi, juga akan melakukan panen perdana di Kabupaten Pidie, karena sebagian dari mereka sudah menggunakan Pornas ini," terangnya. 

Ia menambahkan, salah satu manfaat mengunakan Pupuk Organik Nasional (PORNAS) adalah untuk menghematkan pengeluaran petani. 

"Jadi begini, didalam 1 Hektar sawah, petani bisa menggunakan pupuk Pornas ini cukup 3 kotak dengan isi netto 250 gr harganya cuma Rp 300.000 dan bisa digunakan dari awal tanam hingga panen," tambahnya. 

Turut hadir, Kepala Dinas Pangan, Camat Kuta Baro, Kapolsek, Danramil, Kabid Penyuluhan, Kabid Produksi, Kabid tanaman pangan Hortikultural, Koordinator PPT, Ketua Sahabat  Tani Indonesia Aceh Besar serta penyuluh pertanian.(**)

Share:
Komentar

Berita Terkini