Camat Indrapuri Irda Junaidi memberi sambutan dalam acara kunjungan Tim Seleksi OVOP Tahun 2024 dari Kementrian Peridustrian RI di Sentra Bili Droe, Gampong Lampanah Tunong, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, Jumat (20/09/2024). FOTO/MC ACEH BESAR.
KOTA JANTHO – Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar Cut Rezky Handayani SIP MM diwakili Camat Kecamatan Indrapuri Irda Junaidi, SE., MM menyambut kehadiran tim seleksi One Village One Product (OVOP) 2024 dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia di Sentra Bili Droe Gampong Lampanah Tunong, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (20/9/2024).
Pada kesempatan tersebut, Irda Junaidi menyampaikan, sebagian besar masyarakat di Kabupaten Aceh Besar memiliki mata pencaharian di bidang pertanian. Namun, dalam pengembangan daerah sector industri tetap merupakan prioritas terutama adalah industri kecil dan menengah, dimana industri kerajinan yang terus berkembang dari waktu ke waktu menjadi industri kreatif di Aceh Besar.
"Ini menunjukkan yang bahwa Kabupaten Aceh Besar menjadi salah satu kawasan potensi industri berskal besar," katanya.
Ia menyebutkan, salah satu contoh adalah Gampong Lampanah Tunong yang berada di Kecamatan Indrapuri yang merupakan salah satu kebanggaan Kabupaten Aceh Besar dalam hal keunggulan di bidang kerajinan Komiditi Anyaman, dimana sudah banyak meraih prestasi yang didapat oleh kelompok Anyaman Bili Droe tersebut.
"Bili Droe sudah pernah mendapatkan penghargaan ditingkatk nasional, seperti Inacraft tahun 2022 dan 2023, Produk berpotensi terbaik di Kriyanusa Award tahun 2022 dan masuk 6 besar sebagai produk terbaik di Kriyanusa Award tahun 2023," sebutnya.
Irda Junaidi menjelaskan, Kelompok Bili Droe merupakan salah satu IKM binaan dari Dekranasda Kabupaten Aceh Besar yang memiliki 34 perajin yang terbagi kedalam 9 Kelompok kecil dalam satu paguyuban bernama "Keuneubah Mak Tanyoe".
"Produk Anyaman ini juga sudah terdaftar HAKI merek dagang dari Kemenkumham Aceh dengan merk "BILI DROE" dan telah membentuk Koperasi bagi perajin di Gampong Lampanah Tunong," jelas Irda Junaidi.
Ia berharap, penilaian dari tim OVOP dapat menjadikan para perajin Anyaman Bili di Gampong Lampulo Tunong sebagai ikonnya kerajinan di Kabupaten Aceh Besar khususnya di Kecamatan Indrapuri.
"Selain itu juga menjadi IKM OVOP dengan bintang 3 Komiditi Anyaman yang memilik ciri khas sendiri, sehingga mamp menarik minat wisatawan kerajinan baik lokal maupun Internasional," harapnya.
Sementara itu, Iskandar Zulkarnain, perwakilan dari tim seleksi OVOP menjelaskan, kunjungan mereka bertujuan untuk melakukan verifikasi dan penilaian terhadap produk-produk lokal yang diusulkan dalam program OVOP.
“Kami berharap dengan memperkuat branding produk lokal, kita bisa memperluas pasar hingga ke ranah global. Penilaian kami berfokus pada tiga aspek utama, yaitu produk, manajemen, dan kualitas,” pinta Iskandar.
Kemudian, Program OVOP adalah pendekatan dalam pengembangan potensi di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk kelas global yang unik dan khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
“Pengembangan potensi di daerah tersebut dapat memberikan kontribusi berupa peningkatan pendapatan daerah, menjadi tujuan wisata, dan membuka lapangan pekerjaan,” paparnya.
Program ini dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pengembangan Industri Kecil dan Industri Menengah di Sentra IKM melalui One Village One Product.
"Jadi, nanti Kemenperin akan memberikan penghargaan OVOP kepada pelaku IKM yang memenuhi kriteria OVOP dalam bentuk pemberian bintang. Pemberian bintang OVOP 1 sampai dengan bintang 3, dengan skala penilaian bintang nantinya," pungkasnya.
Turut dihadiri, Kabid Perindustrian Disperindag Aceh Besar, Perwakilan dari Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Menengah dan Aneka, Pendamping IKM OVOP dari Disperindag Aceh, Forkopimcam Indrapuri, Keuchik (Kepala Desa), Imum Mukim, Tuha Pheut, pengurus Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kabupaten Aceh Besar, perajin Anyaman Bili Droe dan masyarakat setempat.(**)