Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., setelah membuka kegiatan Peningkatan Kapabilitas Kepala SMK se-Aceh pada Rabu, 2 Oktober 2024.
BANDA ACEH – Dinas Pendidikan Aceh terus mendorong Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di SMK agar mampu menjadi penyedia barang dan jasa melalui e-Katalog lokal. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas SMK sebagai unit produksi, sekaligus memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam memproduksi produk dan jasa yang dapat bersaing di pasar.
Kebijakan ini sejalan dengan visi Dinas Pendidikan Aceh untuk menjadikan SMK tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat produksi yang menghasilkan produk dan jasa berkualitas. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., setelah membuka kegiatan Peningkatan Kapabilitas Kepala SMK se-Aceh pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Marthunis menegaskan bahwa dengan berpartisipasi di e-Katalog, SMK bisa berkontribusi aktif dalam perekonomian lokal dan membantu siswa mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
“Melalui e-Katalog, kami ingin SMK menjadi lebih produktif, bukan hanya memberikan pelatihan, tetapi juga menghasilkan barang dan jasa yang dapat bersaing di pasar,” ujar Marthunis.
Kadisdik Aceh juga menegaskan bahwa keterlibatan SMK dalam e-Katalog lokal adalah bagian dari strategi jangka panjang Disdik Aceh untuk memperkuat sinergi antara pendidikan dan dunia usaha. Menurutnya, langkah ini akan mempersiapkan siswa SMK dengan kompetensi yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan industri. “Kami ingin siswa SMK memiliki pengalaman nyata di dunia usaha, sehingga ketika lulus, mereka sudah siap untuk bekerja atau bahkan menjadi wirausahawan,” tambahnya.
“Kami mendorong BLUD SMK untuk menjadi penyedia di e-Katalog dan memprioritaskan pembelian produk dan jasa hasil karya siswa SMK selama harganya bersaing dan kualitasnya baik. Ini merupakan bagian dari kebijakan industri untuk meningkatkan kualitas SMK,” tambahnya.
Selain itu, Marthunis menekankan bahwa dengan menjadi penyedia di e-Katalog lokal, SMK tidak hanya mendapatkan manfaat finansial, tetapi juga reputasi yang lebih baik di mata masyarakat dan pemerintah.
“SMK yang aktif berpartisipasi dalam e-Katalog akan lebih dikenal dan diakui sebagai sekolah yang mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas. Ini menjadi nilai tambah, baik bagi sekolah maupun bagi siswa dalam pengembangan karier mereka,” lanjut Marthunis.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Layanan Pengadaan Secara Elektronik Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Aceh, M. Noer Rifatuddin, ST., yang juga bertindak sebagai pemateri dalam presentasi mengenai e-Katalog, menekankan pentingnya peran SMK dalam pengembangan ekonomi lokal.
“E-Katalog lokal merupakan peluang besar bagi SMK untuk memasarkan produk dan jasanya. Dengan bergabung dalam e-Katalog, SMK dapat bersaing di tingkat yang lebih luas, serta memberikan pengalaman berharga kepada siswa untuk terlibat langsung dalam proses produksi sesuai dengan standar pasar,” jelas M. Noer.
Lebih lanjut, M. Nur menjelaskan bahwa e-Katalog lokal membuka akses bagi SMK untuk menjadi penyedia barang dan jasa bagi instansi pemerintah. Ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan sekolah, tetapi juga membuka peluang bagi siswa untuk terlibat dalam produksi nyata.
“Dengan sistem ini, SMK dapat menjadi unit produksi yang profesional dan menghasilkan produk yang kompetitif, baik dari segi kualitas maupun harga, dibandingkan dengan produk lainnya di pasar,” tambahnya.
Kebijakan ini diharapkan dapat memacu SMK di Aceh untuk terus berinovasi dan bekerja sama dengan industri, serta meningkatkan keterampilan siswa dalam menghadapi persaingan di dunia kerja yang semakin ketat, pungkas Marthunis. (*)