Gotong Royong Mitra Pembangunan Wujudkan Pembelajaran Berkualitas Bersama Kurikulum Merdeka

Editor: Syarkawi author photo

 Sumber: Kemendikbudristek

Jakarta - Kurikulum Merdeka dikembangkan sejak 2020, kemudian diterapkan dan dievaluasi secara bertahap sejak 2021. Pada tahun 2024, Kemendikbudristek menerbitkan kebijakan kurikulum melalui Permendikbudristek 12/2024 sebagai bagian dari upaya yang lebih menyeluruh untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara berkeadilan.

Di tahun 2024, Kurikulum Merdeka telah diterapkan secara nasional dan sudah lebih dari 350 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia menerapkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka merupakan satu langkah strategis dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak berbagai pihak untuk turut mengambil bagian dalam mewujudkan anak-anak Indonesia yang memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Melalui berbagai inisiatif gerakan Merdeka Belajar, pintu-pintu gotong royong terus dibuka untuk melibatkan sektor dan pemangku kepentingan dari berbagai daerah agar bersama meningkatkan kualitas pembelajaran termasuk pemahaman guru atas implementasi Kurikulum Merdeka.

Melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, bentuk gotong royong untuk peningkatan kualitas implementasi Kurikulum Merdeka pun dilakukan secara bertahap melalui skema mitra pembangunan. 
 
“Upaya gotong royong ini disambut baik oleh berbagai pihak. Hingga saat ini, berbagai pihak berkomitmen secara berkelanjutan untuk turut meningkatkan kualitas pembelajaran maupun meningkatkan pemahaman guru dan tenaga kependidikan dengan menjadi mitra Pembangunan,” ucap Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Baharudin.

Mitra pembangunan merupakan salah satu upaya untuk mendorong partisipasi dari sektor swasta dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Bentuk gotong royong ini dilakukan dengan berbagai lembaga, organisasi, dunia usaha, hingga dunia industri yang memiliki pendanaan mandiri untuk berkontribusi di bidang pendidikan. 
 
Salah satu mitra pembangunan yang ikut terlibat adalah Kuark Internasional, sebuah perusahaan bidang pendidikan sains yang fokus pada perubahan iklim. Perusahaan ini menyediakan antara lain Komik Sains Kuark, media pembelajaran sains yang berfokus pembelajaran berbasis inkuiri, berpikir kritis, dan pemecahan masalah; Olimpiade Sains Kuark; serta Kelas Lentera Kuark yang dapat engembangkan kapasitas guru dan sekolah yang berpusat pada murid.

“Kami melihat kebutuhan lapangan terhadap implementasi Kurikulum Merdeka. Selama ini kami bekerja dengan sekolah binaan, dan kami melihat kegelisahan guru atau sekolah tersebut. Bagi kami, ini adalah peluang besar untuk melakukan kerja sama dan menjaga kolaborasi di daerah,” ujar General Manager Training and Development Kuark Internasional, Saktiana Dwi Hastuti.

Selain itu, ada juga Yayasan Nusantara Sejati (YNS), sebuah institusi dengan fokus pada bidang konsultasi pendidikan yang berkaitan dengan pengembangan masyarakat. Berdiri sejak tahun 1999, YNS telah berperan aktif dalam dunia pendidikan melalui kegiatan pengembangan sumber daya manusia dan pelatihan.

“Berangkat dari kegelisahan kami tentang rendahnya angka literasi di wilayah Papua, kami tergerak untuk berkolaborasi dan mengkomunikasikannya dengan Kemendikbudristek mengenai masalah yang kami jumpai di lapangan. Saya pikir dengan adanya kolaborasi ini, kementerian dan YNS bisa bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan di sana melalui peningkatan kapasitas guru,” terang Director of Regional Planning & Development YNS, Dharmaputra Palekahelu.

Selain Kuark Internasional dan juga Yayasan Nusantara Sejati, ada pula Quipper School, sebuah platform belajar digital yang menyediakan layanan pembelajaran bagi guru dan murid secara gratis. Melalui Quipper, guru dapat memberikan materi dan tugas kepada murid, dan murid pun dapat mengakses materi serta mengerjakan tugas dengan mudah secara daring.

Sumber : Kemendikbudristek

Share:
Komentar

Berita Terkini