Banda Aceh--Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh T Aznal menyebutkan, hingga 1 Oktober 2024, jumlah dana desa tahun anggaran 2024 yang sudah cair dan dimanfaatkan masyarakat gampong sudah mencapai Rp4,461 triliun atau sebesar 89,97 persen dari Rp4,958 triliun lebih dana desa yang diberikan Pemerintah Pusat untuk Aceh pada tahun ini.
"Dari 6.497 gampong yang ada di Aceh, cuma tiga gampong yang belum mencairkan dana desanya karena dua hal. Pertama sedang dalam pemeriksaan Inspektorat, kedua belum ada penetapan APBG 2024 antara Keuchik dan Tuha Peut, hingga bulan Oktober 2024 ini," ungkap Kadis DPMG Aceh, T Aznal kepada acehtrend saat dimintai penjelasannya terkait penyaluran dana desa Tahun Anggaran (TA) 2024, Rabu (2/10/2024) di Banda Aceh.
Aznal menyebutkan, tiga gampong yang belum mencairkan dana desa tahun anggaran 2024 ini, yaitu Gampong Rantau Pauh, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang. Gampong itu, belum bisa mencairkan dana desa tahap I karena masih dalam pemeriksaan Inspektorat kabupaten setempat.
Sedangkan dua gampong lagi di Kabupaten Pidie. Satu Gampong di Kecamatan Padang Tijie, yaitu Gampong Kambuek Payapi Kunyet. Masalahnya belum ada penetapan APBG karena tidak ada kesepakatan antara Keuchik dengan Tuha Puet.
Kedua Gampong Keramat Dalam, Kecamatan Kota Sigli, masalahnya belum ada penetapan APBG karena tidak ada kesepakatan antara Keuchik dengan Tuha Peut.
Aznal mengatakan, pada tahun anggaran 2024 ini, penyaluran dana desa dibagi dalam dua tahap. Tahap I sebesar 60 persen dari plafon yang disediakan Pemerintah Pusat untuk Aceh yaitu Rp4,958 trilliun lebih, dan tahap II sebesar 40 persen dari plafon.
Dalam penggunaannya, tambah Aznal, juga dibagi dua. Pertama penyaluran dana desa yang ditentukan penggunaannya yaitu mendanai program Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk ketahanan pangan dan hewani, pencegahan dan penurunan stunting. Kedua untuk penyaluran dana desa yang tidak ditentukan penggunaannya. Misalnya mendanai program sektor prioritas gampong dan penyertaan modal pada BUMDes.
Untuk dana desa yang ditentukan penggunaannya seperti mendanai program BLT, ketahanan pangan dan hewani, pencegahan dan penurunan stunting, kata Aznal, realisasi penyaluran tahap I sudah mencapai Rp1,354 triliun, tersebar di 6.494 gampong. Tahap II senilai Rp767,472 miliar, tersebar di 5.563 gampong.
Sedangkan penggunaan dana desa yang tidak ditentukan penggunaannya, mendanai program sektor prioritas di gampong dan penyertaan modal pada BUMDes, realisasi Tahap I sudah mencapai Rp1,052 triliun, tersebar di 6.494 gampong dan tahap II realisasinya Rp1,286 triliun, tersebar di 5.569 gampong.
*Dana desa yang sudah tersalur, baik dana desa yang tidak ditentukan penggunaannya maupun yang ditentukan, nilai totalnya sudah mencapai Rp4,461 triliun," sebutnya.
Aznal mengatakan, pencairan dan pemanfaatan dana desa tahun anggaran 2024, hingga 1 Oktober 2024 senilai Rp4,461 trilliun atau sebesar 89,97 persen, masuk katagori lancar dan sangat membantu masyarakat gampong, dalam pelaksanaan program ketahanan pangan, hewani, pencegahan dan penurunan stunting. Begitu juga untuk pelaksanaan program sektor prioritas gampong dan pernyataan modal BUMDes.
"Dari sisi penyaluran dana desa, tahun ini tergolong bagus. Karena hingga 1 Oktober 2024 kemarin, realisasinya cukup besar. Sebanyak 10 kabupaten/kota, realisasinya mencapai angka 96 persen lebih dan sisanya 13 kabupaten/kota lagi, realisasinya sebesar 71,13-95,66 persen lebih" ujarnya.
Sebagai Kepala DPMG Aceh, ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Gampong dan Tuha Peut Gampong.
"Kekompakan dan hubungan kerja yang harmonis serta solid di dalam Pemerintahan Gampong bersama Tuha Puet perlu terus dijaga, agar pencairan dana desa tahun depan bisa kembali lancar," ucap T Aznal.[]