Idi – UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah II Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, melakukan pembersihan material longsoran tanah secara manual di Kecamatan Serbajadi yang memutus akses utama di ruas Jalan Peureulak – Lokop – Batas Gayo Lues sepanjang 50 meter, pada Senin (14/10/2024).
Longsor yang dipicu oleh curah hujan yang sangat tinggi, menyebabkan tanah tergerus dan pohon tumbang, sehingga merusak lereng perbukitan dan memutus akses kendaraan dari Kabupaten Aceh Timur menuju Kabupaten Gayo Lues dan sebaliknya tidak dapat melintas. Selain itu longsor tersebut juga mengakibatkan 17 gampong di Kecamatan Serbajadi terisolir karena akses jalan satu-satunya tertutup material longsoran.
Kepala Dinas PUPR Aceh Ir. Mawardi, ST, menyampaikan, pihaknya telah menjadwalkan pengiriman alat berat yang akan diberangkatkan pada Senin pagi, 14 Oktober 2024. Proses pengiriman alat akan disesuaikan dengan kondisi cuaca untuk memastikan keamanan seluruh tim yang bertugas.
Dinas PUPR memperkirakan proses pembersihan material yang menutupi badan jalan akan memakan waktu sekitar dua hingga tiga hari, "tergantung kondisi di lapangan, mudah-mudahan selesai sesuai target," ujar Mawardi dalam laporannya.
Sebagaiman diketahui, curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Aceh Timur, khususnya di sepanjang Peunaron, Lokop hingga Pining Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, menyebabkan terjadinya longsor di beberapa titik, pada Sabtu, 12/10 kemarin, sekitar pukul 12:00 WIB. Akibatnya berdampak pada terjadinya longsor, yang menutup badan jalan akses utama di ruas Jalan Peureulak – Lokop – Batas Gayo Lues.
Sebagai bentuk gerak cepat tanggap bencana tim UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah II bersama anggota Koramil, Polsek, dan masyarakat setempat langsung bergerak melakukan upaya darurat, bergotong-royong membersihkan material longsor dari bahu jalan secara manual agar kendaraan roda dua dan roda empat dapat melintas sementara.
Sampai hari ini, proses pembersihan masih berlangsung di beberapa titik pada ruas jalan Peureulak- Lokop- Batas Gayo Lues. Meskipun hujan masih mengguyur daerah perbukitan, tim tetap bekerja untuk memastikan akses jalan segera terbuka. Koordinasi dengan Muspika, Satlantas, dan masyarakat setempat terus dilakukan untuk menjaga kelancaran lalu lintas meskipun dalam kondisi darurat.
Kondisi cuaca yang belum membaik meningkatkan kekhawatiran akan longsoran susulan, terutama di titik-titik rawan longsor lainnya sepanjang jalan tersebut. Namun diharapkan dengan upaya pembersihan yang sedang berlangsung, akses jalan dapat segera kembali normal dan desa-desa yang terisolir dapat dijangkau kembali. [*]