Banda Aceh – Malam itu, suasana di Aula Lantai IV Gedung Mawardy Nurdin, Balai Kota Banda Aceh terasa berbeda. Jumat (4/10/2024), Pemko Banda Aceh menggelar acara perpisahan yang penuh haru untuk melepas Amiruddin, mantan Sekda Banda Aceh yang telah mengundurkan diri demi mengejar panggilan hati untuk mengabdi di daerah kelahiran, mencalonkan diri sebagai Bupati Pidie.
Acara tersebut dihadiri langsung Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya, bersama Forkopimda, para Asisten, Kepala OPD, Camat, serta pejabat jajaran Pemko Banda Aceh lainnya. Namun, diantara semua tamu yang hadir, perhatian tertuju pada Amiruddin dan istrinya, Wardiati, yang hadir dengan langkah tenang dan senyum yang menyembunyikan rasa haru.
Saat ia mengucapkan kata-kata tersebut, hadirin masih mengenang betapa berat masa-masa itu. Namun, di balik segala kesulitan, keberhasilan meraih target PAD dan melanjutkan pembangunan kota Banda Aceh menjadi warisan besar yang akan dikenang.
Sebelum menutup sambutannya, Amiruddin tak lupa menyampaikan permohonan maaf. “Jika selama bertugas ada kebijakan atau tindakan yang kurang berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya akan selalu mendoakan Banda Aceh semakin maju di bawah kepemimpinan Pak Ade Surya,” ucapnya.
Suasana makin haru ketika Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya, memberikan sambutan. Dengan nada yang tulus, ia memuji perjalanan Amiruddin selama bertugas di Banda Aceh. “Perjalanan Pak Amiruddin luar biasa. Ini bukan hanya perpisahan seorang Sekda, tetapi juga seorang Pj Wali Kota yang telah memberikan begitu banyak kontribusi. Kami semua mendoakan agar Pak Amir dan Ibu sukses di Pidie,” ucapnya, dengan tatapan penuh kehangatan.
Ade Surya mengenang momen kebersamaannya dengan Amiruddin selama 2,5 bulan bertugas. “Bersama Pak Amir, saya tidak merasa asing. Kami sudah seperti keluarga, baik dengan Forkopimda, OPD, maupun dengan Ibu Wardiati yang juga memegang peran penting dalam berbagai organisasi seperti Darma Wanita dan Dekranasda,” lanjutnya.
Di penghujung acara, Ade Surya dan istrinya, Yekki Yasmin menyerahkan cinderamata sebagai tanda perpisahan. Satu per satu unsur Forkopimda, mulai dari Kapolresta, Dandim, Ketua DPRK, hingga Kajari, juga memberikan kenang-kenangan yang penuh makna kepada Amiruddin dan istrinya.
Malam itu bukan hanya sekadar perpisahan, tapi momen di mana seluruh keluarga besar Pemko Banda Aceh melepas salah satu kader terbaik dengan doa dan harapan besar. Harapan bahwa Amiruddin akan sukses mengabdikan diri di kampung halamannya, Pidie, dan terus membawa kebaikan seperti yang telah ia lakukan di Banda Aceh.[]